Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kok Raffi-Agnes, Kan Ada Wanda Hamidah?

14 Februari 2021   22:55 Diperbarui: 14 Februari 2021   23:28 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanda Hamidah-Kompas.

Wanda Hamidah

Artis itu Wanda Hamidah, mantan model, pernah main di beberapa film dan sinetron dan cukup populer. Track record politiknya jelas, menjadi aktivis semenjak mahasiswa, mengalami Peristiwa 12 Mei 1998, gerakan reformasi, bersama mahasiswa ikut menduduki Gedung DPR/MPR.

Perempuan kelahiran 1977 ini juga masih muda, lahir di Jakarta, sekolah hingga perguruan tinggi di Jakarta. Tentu dia tahu problem Jakarta. Alumni Fakultas Hukum Trisakti ini sudah masuk Parpol PAN sejak muda, merangkak dari Barisan Muda PAN,  lalu setelah lama, baru menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.

Sikap politiknya kukuh, keputusannya mendukung Jokowi karena sesuai dengan cita-cita PAN dulu  jelas dan berintegritas dan dia dikeluarkan dari  PAN, akhirnya masuk Nasdem dan ikut berlaga di Pemilu Legislatif 2019, walau tidak masuk ke Senayan.  

Visi politik dia  bisa dilacak  dengan mudah. Jadi ada pertanggungajawabannya kalau ada parpol memajukan dia. Tentunya dia juga sudah punya modal massa. Saya menyesalkan benar mengapa dulu PAN tidak memajukan Wanda sebagai Cagub atau Cawagub DKI Jakarta 2012 dulu. Mikirnya masih kalah menang bukannya memberikan pengalaman politik buat kadernya.

Wanda bisa jadi jawaban dari seorang kawan saya yang teriak di medsos (apa pun motifnya)  calon gubernur itu dari kalangan muda dan kalau mau dari artis.  Iya, ada artis lain yang bisa berlaga, seperti Vena Melinda punya pengalaman politik, tetapi saya bisa melihat Wanda yang paling pas untuk Pilgub DKI Jakarta, entah sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur.

Jangan hanya memajukan calon artis, karena pertimbangannya asal bukan tokoh yang tidak disukai, pertimbangan soal uang atau istilah sebuah parpol sebagai "gizi". Jangan-jangan niatnya untuk menyetir kalau si calon menang karena nggak punya kemampuan dan ujung-ujungnya proyek.  Jangan sampai punya kesan, Parpol tidak punya kader.

Altenatif Lain: Belajarlah dari Ridwan Kamil

Di luar artis, kalau mau rekrut dari luar paprol bisa merekrut calon dari kalangan perguruan tinggi, profesional.  Belajarlah dari Ridwan Kamil, Gerindra dan PKS berani mengajukannya sebagai Calon Wali Kota Bandung, tidak memperdulikan elektabilitas survei.  Mulanya rendah, lalu naik sedikit demi sedikit, ketika warga Bandung akhirnya "ngeh", wah ini calon yang ditunggu.  

Tapi  sadar atau tidak sadar, partai pengusung seharusnya tahu Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil, kan lahir di Bandung, sekolah di Bandung, kuliah di Bandung, tentu tahu persoalan Bandung. Pendidikannya bagus sampai magister.

Track recordnya sebelum ada: mengagas Indonesia Berkebun, Bandung Creative dan kekuatan dia menurut saya di massa yang saya sebut sebagai "Neo Menak" atau orang terdidik yang jumlahnya cukup besar di Kota Bandung.  Terlepas tetap punya kekurangan ketika memimpin, Emil tidak sekonyong-konyongnya dimunculkan, tetap punya modal yang bukan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun