Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (9)

24 September 2020   11:33 Diperbarui: 24 September 2020   11:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Ceritaduniaanak.com

Ilustrasi-Foto: Katherina Blogs
Ilustrasi-Foto: Katherina Blogs
Ambu datang malam harinya.  Istana praktis dikuasai. Patih Uwak Barata  bergabung karena dia memang orang Purbasari sejak awal.

"Ambu ingin ikut ke kabandungan. Ada sesuatu mungkin rahasia negeri ini, bisa juga rahasia kita. Aku juga ingin tahu siapa orang kita yang ada di sana, kalau itu dari Titanium."

Ira dan Mayang juga nimbrung."Kami juga."

Aku juga penasaran.  Purbararang diintrogasi, apa yang dia ketahui  tentang Kabandungan.  Tetapi dia tidak pernah ke sana. Selama ini dia tahu beres.

"Yang aku tahu Purbaendah punya kamar yang tidak boleh dimasuki siapa pun termasuk aku, kalau ingin dapat persekutuannya."

"Tunjukan kamar dia!"

Patih Uwak Barata mengangguk setalah Purbaraang juga mengangguk. Purbasari juga ingin tahu.

"Bagaimana pun Kak Purbaendah yang melindungiu waktu diusir ke Cupu Mandalayu."

Kami bergerak menuju kamarnya.  Penjaganya bernama Gugun mulanya keberatan. Tapi setelah mengetahui situasi dia membiarkan.

Kamarnya luas selayaknya kamar putri istana.  Tetapi isinya tidak seperti itu.  Ya, ada tempat tidur. Tetapi di meja riasnya sama sekali tidak ada ramu-ramuan, melainkan sejumlah kotak yang menyerupai peralatan yang harusnya tidak ada di zaman ini.

Yang menarik perhatian aku dan Ambu ialah sebuah alat berbentuk laptop virtual dengan sejumlah mikropon.  Ira memerikasanya. "Mirip yang ada di akademi pilot. Dia meraba tombol."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun