Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (9)

24 September 2020   11:33 Diperbarui: 24 September 2020   11:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Ceritaduniaanak.com

"Setidaknya dia kalah secara satria, lebih bagus dari siapa itu yang namanya Romawi itu..Oh, Crassus," kata  Samuel.

Purbararang tertunduk dengan wajah merah padam.  Purbamanik juga takut. Tetapi Purbasari malah memeluk mereka berdua seperti layaknya saudara.

Aku juga terharu, apalagi melihat Purbararang hamil.  Dia sudah menikah dengan Indrajaya.  Sebaiknya aku geram dengan suaminya yang semudah itu melarikan diri.

"Ke mana mereka kabur Kakak?" tanya Samuel lembut.

"Kabandungan. Purbaendah dan kekasihnya di sana," jawab Purbararang.

"Waduh, masih panjang ini urusan. Itu Suami kakak kurang satria."

Aku duduk di sebuah bangku diikuti Gigin.  "Anjeun yakin Purbaendah tidak menyerah atau melawan kita."

"Kalau dia mau dia sudah menyerang ke Cupu Mandalayu," kata Patih Uwak Batara. "Sudah enam bulan di sana tanpa kabar. Dia berani menentang keinginan Purbararang dan Indrajaya ketika ingin menetap di Kabandungan."

Belakangan aku tahu penyebab hancurnya pasukan Pasir Batang. Purbakencana dan  Purbadewata datang ke ibu kota membawa pengawalnya masing-masing yang menyertainya ke negeri orang.  Keduanya melapor ke purbasari. Istriku senang saudara-saudaranya berkumpul kembali walau ada yang berseberangan.

"Sayang Purbaendah tidak di sini."

                                                                                    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun