Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (8)

22 September 2020   21:08 Diperbarui: 22 September 2020   21:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, sebegitu saja akhir yang mengaku Panglima Tempur," Gigin yang ada di sebelahku tidak bisa menahan tawanya.

"Padahal aku ingin tinju dia!" ucap Samuel, juga tertawa puas. "Kata anjeun itu nama Panglima Romawi yang mengalahkan pemberontak budak itu. Kini jadi debu!"

Kontak senjata segera terjadi sengit. Tentara Crassus tidak tercerai berai  walau komandannya mati. Mereka menggunakan senjata sinar yang berwarna kebiruan tetapi kalau kena kayu membakar. Seorang prajurit Purbasari kena dan hangus.

Tetapi tentara Titanium dan prajurit purbasari yang bersenjata high voltase membalas, termasuk Samuel dan aku.  Sepuluhan tentara Crassus bertumbangan dalam empat lima menit. Hujan membuat daya listrik bekerja. Mereka kejang-kejang lalu hangus.

Tetapi balasan tembakan dari robot gajah dengan belalainya mampu membuat dua prajurit Purbasari hancur jadi debu dan menumbangkan dua pohon tempat berlindung mereka.

"Itu senjata pamungkas mereka, bagaimana melumpuhkannya?"

Mayang dan Ira menembak berpadu. Mereka sudah pengalaman menghadapi orang Atlantis, tetapi Gajah robot itu mampu menangkis, walau akibatnya prajurit yang berjalan kaki bertumbangan hangus dan jadi debu.  Sementara hujan panah juga terjadi.

Tembak menembak dan saling memanah cukup seru. Samuel  mampu menyapu sepuluh lawannya. Tentara Titanium lainnya dan Prajurit Cupu Mandalayu menumbangkan sepuluh lagi. Sementara aku ingin melumpuhkan gajah, berhasil kena kuping yang mungkin kontrolnya.

Robot Gajah itu limbung tetapi masih berjalan cepat menuju kami. Seorang tentara di atasnya jatuh dan terpijak.  Tiba-tiba Ira melompat ke tanah dan berguling, pesawat motor capungnya diarahkan ke salah satu Kaki Gajah.

Pesawat motor capung  itu hancur menimbulkan ledakan hebat, tetapi kaki depan Robor Gajah lepas diikuti kaki belakangnya. Gajah itu rubuh ke samping ke sisi kiri yang kehilangan dua kaki, akibatnya  seorang prajurit lagi tergencet. Aku menembak kepalanya dan robot itu hancur.

Sayangnya masih ada seorang serdadu Crassus yang di atas Gajah merangkak dan jadi dekat dengan kami menembak seorang serdadu Titanium dengan tepat karena dia ingin menyelamatkan Ira. Samuel dan aku menembak serempak serdadu Crassus itu tewas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun