Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencari Hiburan di Musim Pandemi Corona

30 Maret 2020   21:22 Diperbarui: 30 Maret 2020   21:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sinetron Preman Pensiun 2-Kredit Foto: Nova Grid.

Semula hanya penundaan tayangan sejumlah film nasional di bioskop, seperti "Tersanjung The Movie", pembatasan jumlah penonton dalam satu studio, namun sejak 22 Maret lalu, Jaringan XXI menyatakan non aktif untuk sementara waktu.

Dampak pandemi covid-19 akhirnya menyentuh dunia hiburan. Bisa dipastikan jumlah penonton film Indonesia pada 2020 akan anjlok, setelah mencapai puncaknya dengan pada 2018 dan  2019, masing-masing sekira 51 juta penonton (1).

Sejumlah petunjukan musik juga dipastikan ditunda, yaitu festival musik cadas Hammersonic yang seharusnya digelar pada 27-28 Maret di Karnaval Ancol, juga pertunjukan Dream Theater di tempat sama 16 April mendatang hingga Tur Band Dewa 19 dan masih banyak lagi (2).

Saya harus ikhlas mengurungkan niat saya untuk "hang out" ke Bandung menyaksikan Festival Peringatan Konferensi Asia Afrika ke 65 pada 17-19 April mendatang dan juga mengharapkan menyaksikan konser Kampoeng Jazz yang biasanya rutin digelar Fakultas Hukum Unpad, yang diperkirakan dilangsungkan pada April 2020. 

Kedua perhelatan itu juga masih jadi tanda tanya dilangsungkan atau tidak. Untuk keluar kota pun belum tentu bisa dan kalau ada uang, mengingat harus juga menopang keluarga saya menghadapi situasi ekonomi tidak menentu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  juga sudah mengatakan pihak panitia sebaiknya dapat mengkalkulasi risiko acara tersebut dengan matang. Pasalnya, saat ini berbagai negara pun telah banyak menunda atau membatalkan acara tempat berkumpulnya massa demi meminimalisasi penyebaran virus corona (3).

Mencari hiburan tinggal bergantung pada televisi.  Tepatnya kreativitas pengelola stasiun televisi. Sejumlah sinetron popuer kembali re-run, seperti "Si Doel Anak Sekolahan", "Preman Pensiun", mengingat sinetron stripping "Tukang Ojek Pengkolan" dan "Dunia Terbalik" sudah "libur syuting" dan RCTI menayang ulang sejumlah episode.

Segala proses produksi sinetron-sinetron Sinemart yang tayang di stasiun televisi SCTV resmi dihentikan pada 25 Maret 2020. Penghentikan tersebut dilakukan guna mencegah semakin menyebarnya virus Corona (Covid-19) (4).

Pertanyaannya apa yang kira-kira harus dilakukan Stasiun Televisi untuk isi slot acara?  Pertunjukan musik mungkin bisa berlangsung tanpa penonton di studio, juga acara talk show.  Saya kira kendalanya tidak terlalu berat.

Bagaimana dengan film? Sejumlah film lawas baik Barat maupun Indonesia bisa diputar. Saya jadi ingin nonton film "Cinta Pertama" (1973) yang dibintangi Christine Hakim? Jadi tanda tanya apa fisik filmnya masih bagus atau tidak.  Setahu saya baru "Lewat Djam Malam" dan "Tiga Dara" era 1950-an film lawas yang direstorasi, tetapi boleh diputar di televisi.

Persoalannya film Barat yang diputar kerap itu-itu saja atau terlalu sering diputar, mengapa tidak dicari film era 1960-an seperti film Alfred Hitchcock, hingga era 1980-an juga serial televisi era itu yang menjadi legenda.  Saya kangen dengan "Fox Theater Mistery"  dan "Twilight Zone", horor  yang supranatural dan tidak norak.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun