Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bandung 1964, Kericuhan di Awal Pembangunan Terminal Bus Kebon Kelapa

20 April 2019   16:21 Diperbarui: 21 April 2019   01:18 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terminal Kebon Kelapa setelah pembangunan ITC Kebon Kelapa-Foto: Wisata Bandung

Namun hendaknya para pedagang Pasar Pungkur yang tempatnya digunakan untuk pembanguan diberikan proritas utama (Pikiran Rakjat, 4 Februari 1964).

Penjelasan ini dianggap perlu mengingat Wali Kota yang menggambarkan seolah-olah segala sesuatunya antara CV Sekawan dengan musyawarah-musyawarah tersebut tanpa memperhatikan usul-usul pedagang yang tidak pernah terjawab.

Bahkan saat terakhir CV Sekawan menyatakan bahwa ruangan di pasar bertingkat telah habis, sehingga para pedagang di Pasar Pungkur tidak mempunyai harapan lagi.

Pada 10 Februari 1964 pengurus Persatuan Pedagang Pasar Pungkur diminta enghadap Kotapraja atas permintaan BPH Husen bin Nawawi untuk mengungkapkan kerugian hingga Rp1,25 juta.

Mereka mengungkapkan sebagai akibat pembuatan jalan yang menembus Pasar Pungkur,,49 pedagang itu harus pindah tanpa diberikan ganti rugi.

Hanya 10 pedagang saja yang melanjutkan usahanya dengan pendapatan yang jauh menurun dibandingkan ketika mereka menempati pasar lama.

Seorang pedagang harus mengeluarkan odal Rp40 ribu. Biaya untuk membuat jongko menghabiskan Rp25 ribu dan selesai setelah 15 hari.

Selama jongkonya dibangun, terpaksa mereka tidak dapat bergadang. Sisa uang modal terpaksa dimakan untuk biaya hidup sehari-hari.

Akibatnya setelah jongkonya selesai mereka tidak punya modal lagi untuk usaha. Sementara barang yang lama, karena ditimbun menjadi rusak, hingga tidak bisa dijual lagi.

Klipping Berita Kemelut Pasar Pungkur-Foto: Repro Pikiran Rakjat oleh Irvan Sjafari.
Klipping Berita Kemelut Pasar Pungkur-Foto: Repro Pikiran Rakjat oleh Irvan Sjafari.

Dibahas di DPR GR Kotapraja Bandung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun