Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raymond "Jungle Jim" Kennedy dan Robert Doyle, Dua Bule Amerika Gugur di Sisi Republik

24 Maret 2019   21:27 Diperbarui: 24 Maret 2019   21:42 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita pembunuhan Raymond Kennedy -Foto: Yale News.

Kamis siang, 27 April 1950 sekitar pukul sebuah jip membawa etnolog dan sosiolog dari Yale University, Amerika Serikat bernama Profesor Raymond Kennedy dan seorang koresponden majalah Life dan Time Robert Doyle melintas di Desa Tomo, Kabupaten Sumedang.  Mereka hendak bertolak dari Kota Bandung menuju Yogyakarta, pada waktu itu masih merupakan ibu kota Republik Indonesia.

Keduanya mungkin mengetahui bahwa kawasan Jawa Barat belum pulih keamanannya. Bisa jadi yang mereka pikirkan gangguan gerombolan Darul Islam lebih banyak terjadi di malam hari, sehingga  perjalanan di siang hari bukan hal yang buruk.  

Empat atau lima orang berseragam tentara mencegat mereka adalah hal yang biasa, mungkin TNI sedang berpatroli,  sehingga jip berhenti.  Sayangnya orang-orang berseragam itu melepas tembakan hingga menewaskan keduanya.  Mayat keduanya ditemukan oleh penduduk desa dan dikuburkan.

"Pihak berwenang menduga mereka ditembak oleh kelompok fanatik Darul Islam." Demikian dirilis oleh harian  Yale News, edisi  28 April 1950, yang mengutup pembunuhan ini dari Siaran Radio di Jakarta.

New York Time, edisi 29 April 1950 mengatakan, satu geng seperti itu, dalam seragam tentara Indonesia tanpa lambang resmi, "memaksa Doyle dan Kennedy dengan todongan  revolver agar mereka meninggalkan jip.  Mereka membawa mereka ke kayu beberapa ratus meter dari jalan. Di sana, mereka menembak dua orang Amerika yang tidak bersenjata dari jarak dekat dari belakang.

Warga desa kemudian melapor kepada pasukan siliwangi.  Besoknya sekelompok tentara dari Siliwangi bergerak ke bekas tempat kejadian perkara dan dibantu para penduduk menggali kembali kuburan kedua orang Amerika itu dan membawanya ke Bandung.

Perdana Menteri Indonesia Mohammad Hatta kemudian memberikan pernyataan beberapa hari kemudian,  dengan kematian Kennedy dunia kehilangan seorang sarjana terkemuka dan seorang pria yang membantu membangun jembatan pemahaman antara Timur dan Barat.

Pembunuhan terhadap orang Eropa pada masa itu masih kerap terjadi dilakukan oleh gerombolan liar yang sedang ditertibkan oleh TNI.  Tetapi kalau yang dibunuh seorang pakar yang bersimpati kepada Republik Indonesia tentunya terlalu mudah begitu saja dituduhkan kepada Darul Islam.

Pro Republik

Raymond, kelahiran 11 Desember 1906, di Holyoke, Massachusetts, pandai berbahasa Melayu dan Belanda ini sudah mengunjungi Indonesia pada 1929 hingga 1932. Dia memperkenalkan cita-cita bangsa Indonesia lewat dua bukunya, yaitu  The Ageless Indies (dirilis pada 1942)  dan  Island and Peoples of Indies.  Para mahasiswanya menjulukinya sebagai "Junggle Jim" karena pengetahuan yang luas tentang hutan-hutan di Malaysia.

Sementara Robert  Doyle pada waktu kejadian usianya 31 tahun,  merupakan jurnalis majalah Time dan Life, sebetulnya  baru dua tahun menjabat Kepala Biro Hongkong. Kelahiran Chicago itu pernah berdinas intelijen militer AS, berpangkat letnan. Doyle baru beberapa hari di Indonesia untuk penugasan meliput situasi Republik yang belum genap berusia lima tahun. Doyle berencana menghimpun informasi soal tanggapan petani-petani di Jawa soal kondisi pasca perang kemerdekaan. Namun Doyle juga melakukan investigasi soal keterkaitan APRA dengan Wasterling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun