Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencari Anak Hilang di Rumah Sendiri

17 September 2017   22:19 Diperbarui: 17 September 2017   23:15 4111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: amazonaws.com

Pada suatu malam Mi Hee, seorang ibu rumah tangga (Kim Yun Jin) menemukan dirinya dengan pisau di tangan di bawah cermin yang pecah. Seseorang telah membenturkan kepalanya di cermin. Dengan ketakutan dia mencari suami dan anaknya.  Sang suami Chul Joong (Jo Jae Yun) ditemukan di ruang bawah tanah tertusuk pisau. Ketika ia menyadarkannya Chul justru mencengekeramnya dan mati.  Sebuah pintu terbuka dan anaknya muncul tetapi "sesuatu" menariknya ke belakang.

Opening scene menarik dari film horor -tepatnya film misteri- Korea berjudul "House of The Dissapeared". Polisi tidak mempercayai cerita  Mi Hee dan langsung menjadi tersangka pembunuhan atas suaminya. Soalnya bukti sidik jari adalah sidik jari dia.  Namun anaknya benar-benar tidak ditemukan. Polisi menduga dia menyembunyikan jasad anaknya.  Pintu ke arah sebuah ruangan tempat anaknya hilang ternyata tertutup dinding batu, bisa jadi Mi Hee berhalusinasi.  Orang yang rasional pasti menyimpulkan demikian.

Mi Hee ditahan selama 25 tahun dan mendapat pembebasan bersyarat. Rambutnya sudah tertutup uban dan renta. Dia menjadi dingin.  Dia menolak tinggal di rumah jompo dan ingin kembali ke rumah itu.  Mi Hee yang awalnya religius menjadi tidak percaya Tuhan dan ditampilkan dengan menolak kedatangan pendeta Choi (dimainkan oleh bintang K-Pop, Ok Taec Yeon). 

Film yang disutradarai oleh Dae Wung Lim ini menampilkan adegan kilas balik bagaimana keluarga Mi Hee sebelum hari kejadian. Mereka sebetulnya ada dua anak, yang seorang meninggal karena kecelakaan yang membuat keluarga yang tadi harmonis berubah.  Mi Hee merasa ada sesuatu yang aneh di rumahnya. Dia mendatangkan beberapa dukun dan paranormal yang membuat dia merasa tidak tinggal sendirian di rumah itu.

Penonton kemudian digiring ke dua kemungkinan penyebab pembunuhan terhadap suaminya, yaitu roh jahat atau roh penasaran seperti halnya film horor atau dia sendiri mengalami gangguan kepribadian seperti film misteri thriller psikologi. 

Yang membuat "House of The Dissapeared" (2017) unik adalah akhir film ini memberikan ending yang tidak bisa ditebak, selain twist khas Korea. Sejak awal memang penonton digiring untuk mendapat kesimpulan ada penghuni lain atau roh dan kepribadian Mi Hee yang gamang, panik, ketakutan juga dibangun dan keduanya dibangun dalam beberapa adegan.

Kedua kesimpulan itu dibiarkan mengalir melalui penyelidikan yang dilakukan pendeta Choi  selain temuan Mi Hee sendiri berhubungan dengan masa lalu rumah itu dan akhirnya menjawab pertanyaan apa yang terjadi dan di mana anak Mi Hee.   

Berapa adegan mengesankan pengaruh mirip film horor Hollywood "Insidious", namun sineas Korea ini membuatnya dengan rasa berbeda. Misalnya adegan pertemuan antara Mi Hee dengan para penghuni rumah lainnya di dimensi lain (atau waktu yang lain?),  membuat pertanyaan: siapa yang menakuti siapa? Salah satu dari "penguhuni lain" itu yang paling menakutkan adalah justru kunci dari film ini.  

Selain "Insidious",  House of The Dissapeared"  mengingatkan saya pada film "The Others" (2001) dari sineas Spanyol  Alejandro Amenabar yang memberi perspektif berbeda dengan dunia roh. Tetapi film Korea ini tidak serupa, namun ia juga memberi perspektif menarik tentang roh atau apa yang disebut hantu. Oh ya judulnya, saja kalau diterjemahkan adalah "Rumah orang Hilang", itu saja sudah mengerikan. 

Irvan Sjafari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun