Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Koloni (48-49)

27 Juni 2017   12:15 Diperbarui: 27 Juni 2017   12:51 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Irvan Sjafari

“Posisi kita tidak diketahui?”  tanya Alif pada Anis.

Nggak!  Tanpa peralatan di Gedebage Bandung Technopolis dan peralatan itu sudah dibawah Kak Yuyi dan Kak Januar!  Lagipula pihak sana masih sibuk dengan urusan lain.”

Mereka yang muslim gugur disalatkan di masjid koloni, yang beragama nasrani dan katolik di gereja, satu di pura dan satu di vihara.   

Kemudian para jenazah dibawa dengan kereta berbentuk semut atau tawon diiringi sekitar dua ratus warga koloni.  Achmady termasuk yang ikut mengiringi dengan air muka yang antara percaya dan tidak percaya.  Apalagi ada sahabatnya Alif dengan ikat kepala hitam dan baju dan celana hitam-hitam.  Hanya dia sendiri yang rambutnya ditutup baret marinirnya.

Yola dan Dhini di sana mengikuti. Begitu juga Nanda. Mereka juga masih takjub. Nanda dan Yola mendekati Zahra, melontarkan pertanyaan konyol.

“Bagaimana rasanya jadi bidadari Alif?” tanya Yola.

Alif ingin membungkam mulutnya. Karena dia tahu Zahra menjawabnya serampangannya. “Seperti kupu-kupu.” Jawabnya.   

  

“Apa kabar Bandung…?” Alif mengalihkan perhatian. “Setidaknya sampai mereka datang Bandung selamat.

“Di tangan mereka. Daniel ditangkap.  Ibu dan adikmu masih hidup. Frisca sudah menikah dan bakal punya anak.”

“Mereka bawa tentara asing?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun