Mohon tunggu...
Sony Hertanta
Sony Hertanta Mohon Tunggu... wiraswasta -

My Jurnal

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Misi Tersembunyi Monas

18 Februari 2019   21:44 Diperbarui: 18 Februari 2019   22:11 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menarik disimak obrolan tadi di Masjid bersama Ustad Ramli Aziz, walaupun beliau seorang Ustadz yang tidak terkenal namun sering memberikan nasihat terhadap kami-kami sambil menunggu ibadah Sholat Isya. 

Ustadz Ramli Aziz merupakan Alumnus UIN dan beliau merupakan pemerhati masalah sosial keagamaan. Bekerja dan berdomisili di Jakarta, begitulah informasi umum yang bisa saya berikan tentang beliau. Seringkali beliau berdakwah tanpa suatu imbalan apapun, namun pernah suatu ketika beliau mendapatkan imbalan, beliau seketika itu juga menginfakkan imbalan tersebut. Subhanallah mulainya Ustadz satu ini.

Kurang lebih beginilah obrolan kami tadi malam, beliau sambil membuka obrolan, dikatakan bahwa tidak terasa kita sudah masuk pada pertengahan bulan Februari 2019, artinya hanya tinggal lebih kurang 60 hari lagi, rakyat Indonesia akan bersama-sama memilih pemimpin bangsa ini. Pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan lebih baik 5 (lima) tahun kedepan. 

Masing-masing kubu paslon Presiden dan Wakil Presiden pun sudah mempersiapkan diri secara maksimal agar dapat meraih dukungan suara sehingga Paslon yang didukungnya dapat memenangkan Pilpres 2019 tersebut. 

Sudah terkenal sejak dulu, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mendambakan ketentraman dan kedamaian. Sehingga tidak heran ketika ada pihak-pihak yang mengganggu ketentraman agar suasana semakin "panas" dan carut marut, justru sebaliknya kita tidak mudah terganggu oleh aksi pihak tersebut. Masyarakat Indonesia adalah insan yang cerdas dan peka melihat situasi. Pun saat ada yang membuat kegiatan dengan menyisipkan kampanye politik terselubung dengan mudah ditebak dan diketahui masyarakat.

Beberapa waktu ini kita dikejutkan oleh video seruan Habib Rizieq Sihab (HRS) yang mengajak umat Muslim untuk menghadiri malam munajat 212 pada tanggal 21 Februari di Monas. Sebagai umat muslim dimanapun kita berada, kita sangat memahami bahwa salah satu tugas manusia di dunia adalah beribadah. 

Banyak hal yang dilakukan terkait dengan ibadah, baik itu ibadah hubungan dengan Allah Swt maupun hubungan dengan sesama manusia (ibadah sosial). Merupakan suatu ke-elok-an jika manusia berupaya terus meningkat ibadahnya.

 Do'a bersama (bermunajat) adalah suatu ibadah yang baik untuk kita lakukan. Menjadi tidak baik ketika momen do'a bersama justru disisipin misi terselubung, seperti halnya kampanye politik. Ada misi ajakan yang menggiring kita memilih paslon pada saat memberikan hak suara nantinya. Menjadi tidak layak pula ketika kegiatan yang membuat keramaian orang, belum mendapatkan ijin dari pemerintah. 

Kita tahu betul, negara Indonesia adalah negara hukum yang harus menta'ati dasar hukumnya. Semua kegiatan yang dilakukan (termasuk undangan mengajak keramaian) diatur dalam  perundang-undangan (Perpres No 60 tahun 2017 tentang tata cara perizinan dan pengawasan kegiatan keramaian umum)

Sebagai sesama umat muslim dan warga negara Indonesia yang mendambakan negara baldatun toyyibatun warabbun ghafur saya himbau agar pandai-pandailah kita memilah dan memilih informasi serta tidak serta mengikuti ajakan yang bisa membuat kumuhnya objektivitas pelaksanaan Pemilu. Bukannya sudah lama kita mendambakan negara Indonesia ini menjadi aman, damai, dan sentosa?  Semoga menginspirasi..

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun