Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Timur, PDI Perjuangan dan PKB tidak main-main. Mereka menurunkan calon terbaiknya untuk berlaga di kontestasi politik lima tahunan itu.
PDI Perjuangan selama ini dikenal sebagai partai nasionalis yang mengusung pemikiran Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno.
Sedangkan, PKB adalah partai yang didirikan oleh para Ulama dan Kiai NU. Partai ini didirikan dan dibesarkan oleh Gus Dur.
Dalam Pilkada kali ini, PKB mengusung Gus Syaifullah Yusuf yang merupakan cicit dari pendiri NU, KH. Bisri Syansuri sebagai Calon Gubernur. Sedangkan PDIP mengusung Puti Guntur Soekarno, cucu dari Presiden Soekarno.
Koalisi dua kekuatan ini merupakan suatu persahabatan yang akan saling menguatkan untuk Jatim. Koalisi antara kelompok NU dan Nasionalis.
Keduanya juga akan menjadi benteng dari Pancasila dan NKRI di Jatim, mengingat dua kelompok inilah yang senantiasa berdiri di garis depan menentang radikalisme dan segala politik pecah belah berbasis agama atau identitas.
Hal di atas sebagaimana disebutkan oleh Ketua PBNU, KH. Said Aqil Siroj. Menurutnya, kerjasama NU dan Nasionalis akan membawa kebaikan yang luar biasa di Jawa Timur.
Senada dengan pendapat di atas, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga meyakini bahwa pasangan Gus Ipul-Mbak Puti cukup ideal.
Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat Jatim dapat menghargai jasa Bung Karno dengan turut memenangkan cucunya di Pilkada Jatim.
Semoga dengan pilihan terbaik ini Jawa Timur menjadi gemah ripah loh jinawi. Dan menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.