Mohon tunggu...
Nafian Faiz
Nafian Faiz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun Komunitas

Hidup bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beruntung Kita Orang Indonesia

5 Agustus 2013   14:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang bilang orang indonesia itu selalu beruntung,contohnya bila ada kecelakaan kendaraan,kita akan bilang untung selamat,bila ada yang meninggal untung ada yang masih hidup,ada perampokan untung masih ada yang sisa,pendeknya setiap ada masalah yang menimpa selalu ada untungnya,itulah hebatnya orang Indonesia  seloroh seorang sehabat suatu ketika.

Bisa jadi orang-orang tua kita dulu mengajarkan kepada kita agar selalu berfikir positif, selalu melihat sisi yang baik dan mengenyampingkan sisi rugi dan sisi buruknya,bahasa lainnya orang -orang tua kita dulu telah mengamalkan ajaran agama yakni selalu bersyukur didalam setiap peristiwa yang terjadi.


Merenungkan masalah ini bahwa rasa syukur itu puncak rasa pengabdian kita sebagai hamba kepada sang  Khalik, benarlah Kata Allah Bahwa orang yang besyukur Akan Allah tambah nikmatnya.


Nabi Muhammad saat beliau selalu khusuk dalam sholat malamnya,Siti Aisyah pernah bertanya Kepada sang Nabi,Ya Rasullah kenapa engkau harus bersusah payah beribadah,sampai kakimu bengkak karena lamanya berdiri melaksanakan sholat sepanjang malam,sementara engkau adalah Manusia pilihan Allah,kekasihnya Allah,diampuni segala dosamu dan engkau telah dijamin masuk syurgaNya? Ini jawaban Rasullah,....tidakkah aku boleh bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah kepadaku ya Siti Aisyah.


Jawaban Rasasullah soal syukur ini sepertinya  hanya kalimat pendek saja,tapi sungguh begitu panjang artinya dan terjemahannya.


Bersyukur berarti cara pandang melihat apa yang sudah kita dapatkan bukan menghitung apa yang belum kita raih.

Bersyukur adalah memacu alam bawah sadar kita untuk bahagia dengan apa yang kita telah raih sekecil apapun nikmat itu,bersykurlah maka anda akan bahagia,karena tidak akan ada kebahagian tanpa ada rasa syukur.


Bersyukur adalah menghitung nikmat-nikmat yang begitu banyak Allah berikan kepada kita,yang tak sebanding dengan usaha dan pengabdian kita kepada Allah.


Bersyukur itu menempatkan Allah sebagai kekuatan utama dan prima diatas kekuatan diri sendiri.



Bersyukur itu nerimo bukan menuntut.


Ditengah dosa yang kita perbuat,Allah kasih kita keselamatan,ditengah durhaka kita atas perintah Allah,Allah sayangi dengan tak menghukum atas salah dan dosa kita.


Mencoba menghitung nikmat Allah yang tak mungkin dihitung,saya coba menuliskan apa saja  yang Allah berikan seminggu terakhir ini saja.


Alhamdulillah Allah bangunkan saya dari tidur dalam keadaan sehat,karena begitu banyak hambaNya yang tidak bangun lagi dari tidurnya.


Alhamdulillah anak -anak dan keluarga juga dalam keadaan sehat,bisa sholat subuh berjamaah di masjid,karena begitu banyak pagi ini hambaNya yang tidak dapat dipertemukan lagi dengan keluarganya lagi.


Bersyukur mata masih dibuka dan melihat,


Bersyukur seluruh anggota tubuh masih berpungsi dengan baik,


Bersyukur masih bisa menghirup udara yang bersih dan gratis,


Bersyukur masih bisa gunakan pakaian,


Bersyukur kemaren malam,tiba -tiba sms masuk dan mengabarkan bahwa ada uang masuk ke rekening,padahal sebelumnya lagi mikir bagaimana anak-anak harus bayar sekolah dan pulang ke pondok pesantren setelah lebaran,bahkan Alhamduliallah sisanya masih bisa bayar arisan isteri.


Bersyukur Untuk lebaran nanti, beberapa hari yang lalu ada kawan kasih baju Koko dan sarung,pagi inipun ada yang antarkan songkok/peci,


Bersyukur semalam ada tamu juga yang antarkan sarung, bisa untuk ganti sarung  anak laki-lakiku, juga ada uangnya ,bisalah untuk beli makanan ringan untuk sekedar pantes-pantesan kalau ada tamu yang berkunjung lebaran,padahal sebelumnya  tak pernah berfikir apa yang akan dihidangkan.


Bersyukur barusan saja sebelum zuhur takmir masjid sekaligus Amil zakat,antarkan amplov bertuliskan " Mustahiq Fisabillah" berisi Rp.100.000,hehehehe....betul,tepat tebakan anda, "se miskin itukah?" setidaknya begitulah Amil zakat masjid dekat rumah telah mengkelompokan saya termasuk orang yang berhak mendapat bagian dari zakat,entahlah apa saya layak masuk dalam katagori mustahiq Fisabillah...sedih,tapi sebaiknya saya bersyukur saja.

Masih terlalu banyak yang belum ditulis tentang nikmat yang harus kuhitung,benarlah FirmanNya,Bila engkau hendak menghitung-hitung nikmat Allah,maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya,dan saya menyerah,sebaiknya saya tak menghitung NikmatNya,tapi cukuplah saya mensyukuriNya,mensyukuri dengan menggunakan apa yang diberikanNya sesuai dengan kehendak dan taat akan perintah dan laranganNya.


Bersyukur dan percayalah karena kita masih termasuk orang-orang yang beruntung, ,apalagi kalau nama kita bernama UNTUNG,....karena nama untung hanya ada di Indonesia, insya Allah.


Minggu,diujung puasa Rhamadhan 2013.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun