Mohon tunggu...
Nafian Faiz
Nafian Faiz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun Komunitas

Hidup bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jualan Program Vs Politik Uang

2 Juni 2022   14:22 Diperbarui: 4 Juni 2022   16:59 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tadi pagi ada kawan chat saya membahas tentang berapa tulisan saya di FB maupun blog pribadi saya di Kompasiana.com, berkaitan dengan pemilihan Kepala Desa, Kepala Kampung, Kepala Pekon, Kepala Tiyuh, Peratin dan atau sebutan lainnya. Beliau menyampaikan dua kondisi saat ini yang menurutnya sebuah Fenomena, yakni:

Pertama : Tingginya minat masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi Kepala Pekon di tengah maraknya Kepala Pekon yang terjerat kasus korupsi Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD).

Kedua : Mahalnya Biaya Politik/ Cost politik para calon akibat sikap pragmatis calon maupun pemilih yang menurutnya ini justru akan mengaburkan tujuan dan niat mulya si calon yang hendak mengabdikan dirinya untuk masyarakat.

Dari informasi yang telah beredar, Kabupaten Tanggamus, Lampung

dalam waktu dekat tepatnya tanggal 7 Juli 2022, kembali akan menggelar pemilihan Kepala Pekon (Pilkakon) serentak.

Ada 68 Pekon yang akan menggelar Pilkakon, tersebar di 18 Kecamatan, sebanyak 225 bakal calon (Balon) sudah mendaftarkan diri, bahkan terdapat 5 Pekon yang calonnya lebih dari 5 orang oleh karenanya harus diadakan seleksi berupa ujian tertulis agar calon Kakon tidak lebih dari 5 orang di setiap Pekon.

Kalau kita lihat data di atas, apa yang disampaikan oleh kawan saya tadi, benar adanya, bahwa animo masyarakat saat ini cukup tinggi untuk menguji nyali dan mencari keberuntungan dalam arena Pilkakon.

Pertanyaan sederhana untuk mengurai apa yang disebut oleh kawan tadi sebagai "Fenomena" baru di arena Politik Desa adalah modal apakah yang layak dijual untuk memenangangkan "Perjudian" kontestasi Pilkakon saat ini?".

Jawabnya tergantung sikap dari mayoritas pemilih, apakah warga pemilih sudah terjangkit penyakit Pragmatis dan Apatis atau sebaliknya apakah masih banyak yang punya pemikiran dan sikap Idealis.

Pragmatis dalam arti yang penting saya dapat hari ini, soal nanti urusan nanti. Atau Sikap Apatis dalam arti warga sudah muak dengan segala janji-janji para penjaja jualan politik yang selama ini hanya pemanis bibir bahan kempanye sebelum jadi tapi lupa setelah mereka jadi, kalau ini yang mayoritas, maka calon Kakon yang main Money Politik atau Politik Uang yang akan menang.

Pun sebaliknya jika mayoritas pemilih masih punya pemikiran dan sikap Idealis, yang masih berharap akan lahirnya pemimpin yang mengayomi rakyatnya, pemimpin yang adil, tegas, bijaksana, empati dan mampu mewujudkan program-program yang benar-benar menjadi kebutuhan rakyatnya, maka calon yang jualan Program Kerja yang akan jadi pemenangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun