namun, sering kali buah manis spiritual gagal diraih
hanya karena kita terjebak pada rutinitas belaka
ibadah shalat misalnya, dianggap sebagai kegiatan
sekedar menggugurkan kewajiban
yang terjadi kemudian adalah kegiatan ibadah tanpa ruh
sebuah kegiatan fisik tanpa disertai partisipasi hati
padahal, hati adalah titik sentral yang menentukan
kualitas ibadah itu sendiri
ibadah shalat tanpa khusyuk, hanyalah sia-sia belaka
sedekah tanpa disertai keikhlasan, tak akan berguna
mari, mencoba menggugah kembali kesadaran kita
bahwa, dengan disertai "kehadiran" hati
ibadah itu akan lebih bermakna dan
ibadah itu sebenarnya nikmat spiritual, bukan beban fisik
setiap hamba yang meminta, Sang Penguasa sengaja
turun kelangit dunia untuk mengabulkan hambanya
yang berdoa, dan mengampuni siapa saja yang bertaubat
sungguh, sebuah kenikmatan spiritual yang mengesankan!
 Â
* Singosari, 5 Oktober 2020 *
@jbarathan