Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajar Jika Presiden Marah Besar!

29 Juni 2020   15:30 Diperbarui: 29 Juni 2020   15:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : fhoto@jbarathan

Bagaimana tidak marah, dana sekian banyak terserap untuk penanganan covid-19 namun, hasilnya hanya jalan di tempat, tak ada progres bahkan di beberapa wilayah meningkat seperti, Jawa Timur, DKI, dan Sulawesi Selatan. 

Itulah sebabnya, Presiden meminta kepada para mentrinya untuk lebih serius lagi dalam menangani pandemi wabah corona virus yang semakin menjadi-jadi, bukan tidak mungkin selama ini penanganannya dianggap setengah hati. 

Dapat dibayangkan dana sekian triliyun yang telah dikeluarkan pemerintah untuk biaya penanganan pandemi, belum membuahkan hasil yang signifikan (pidato Presiden). 

Itu sangat berpengaruh terhadap perekonomian rakyat, rakyat menjadi susah, sedih, dan kecewa karena kehilangan pekerjaan, rakyat tak bisa berjualan mencari nafkah disepanjang tepi jalan (wawancara dengan salah satu pedagang), ini sebabkan karena kurangnya disiplin seluruh komponen kita semua. 

Pidato Presiden yang terbaru, memberi waktu dua pekan ke depan pada wilayah Jawa Timur untuk menyelesaikan kasus corona covid-19 yang menjadi urutan pertama kasus terbesar di Indonesia. 

Tidak semua daerah kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur berzona merah, sudah banyak yang berzona hijau. Seperti contoh di kelurahan saya (Pagentan Singosari Malang), kebetulan ikut terlibat selama 14 hari bertugas di posko check point, mulai 15 sampai 28 Juni 2020 dan baru kemarin selesai. 

Dari hasil evaluasi bersama Lurah, Satgas Covid-19, dan Masyarakat, dinyatakan bahwa kelurahan Pagentan Singosari masa PSBL mandiri tidak diperpanjang dan telah berakhir sukses. 

Satu contoh baik yang perlu diikuti oleh daerah-daerah yang lain, ada kerja sama hidup bergotong-royong seluruh masyarakat, dan meningkatkan disiplin diri untuk patuh pada protokol kesehatan. 

Diyakini akan mampu memutus mata rantai penyebaran wabah pandemi virus corona covid-19, dan akan menoreh hasil yang cukup memuaskan untuk semua pihak. 

* Singosari, 29 Juni 2020 *

@jbarathan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun