Aku tak pernah memandangmu sebagai musuh.
Tak pernah sekali pun. Meski kita berbeda tapi
kita tetap Indonesia. Aku selalu menghormatimu
karena aku juga ingin selalu dihormati.
Kita tak boleh melupakan sejarah. Leluhur kita
telah bersusah payah merumuskan semboyan
Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap
satu. Bukankah ini membuat kita jadi saudara?
Boleh jadi Ayah kita berbeda. Tapi Ibu kita tetap
sama yakni, Ibu Pertiwi. Dia akan merasa sedih
jika kita selalu berantem. Dia akan berduka jika
hal-hal kecil dijadikan perbedaan besar.
Saudaraku Sara!...pandangilah aku ini sebagai
saudaramu. Mari kita bersama menyelesaikan
persoalan bangsa ini. Walau kita berbeda-beda
dimata Tuhan kita manusia tetap sama.
*Singosari, 2 Juni 2020*
@jbarathan.