beban di pundaknya
seakan tiada dirasakan lagi olehnya
satu demi satu karung-karung diangkatnya
dengan cekatan dibawanya ke gudang
cak moheng seorang buruh palabuhan
berangkat pagi pulang sore hari, setiap hari
selembar handuk kecil kusam, setia menemani
melingkar di lehernya
keringat bercucuran
di sekujur tubuhnya  yang nampak mulai lemah
handuk kecil itu menghapusnya
mungkin tak sebanding
upah diterimanya dengan beban di punggungnya
ditampani dengan senyum
sekecil apapun diterimanya dengan rasa syukur
ia tahu dan mengerti, itu pemberian Ilahi
betapa mulia hatinya
masihkah ada orang seperti itu, saat ini? ...
* Singosari, 16 Pebruari 2021Â *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!