Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Iblis Tertawa

16 November 2020   15:17 Diperbarui: 16 November 2020   15:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: boredpanda.com

di teras rumah aku duduk sendiri, menyaksikan hujan yang turun siang ini. 

sesekali guntur menggelegar di langit, petanda hujan akan lama berlangsung. 

kubakar sebatang rokok sembari memperhatikan air hujan yang jatuh dari atap genteng. 

hujan pun turun semakin deras melagukan derita, begitu pula air matanya

kenanganku melayang jauh berpuluh tahun silam, ketika seorang dara jelita di tengah hujan, luka hatinya ditinggal kekasihnya. 

kuisap dalam-dalam dan kuhembuskan perlahan, asap rokok melayang berputar di awang-awang. 

tega sekali lelaki itu meninggalkannya, setelah semua yang dimiliki telah diserahkan. 

halilintar bergemuruh, ombak berdeburan, badai bergelombang, semua marah kecuali iblis tertawa. 

gembira sang iblis dapat memperdaya anak manusia... 

* Singhasari, 16 November 2020 *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun