Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Luar Layar

3 Maret 2023   02:30 Diperbarui: 3 Maret 2023   02:33 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Tim Gouw on Unsplash

Ada seorang anak bernama Tomi. Tomi sama seperti anak lainnya, tetapi dia memiliki cara unik untuk belajar tentang dunia di sekitarnya. Tidak seperti anak-anak lain yang belajar dari orang tua, guru, dan figur lainnya, Tomi mempelajari semua yang dia ketahui dari ponselnya.

Orang tua Tomi mencoba yang terbaik untuk mengajarinya tentang dunia. Mereka membacakannya buku, mengajaknya jalan-jalan, dan mencoba melibatkannya dalam percakapan. Tapi Tomi selalu lebih tertarik pada ponselnya. Dia akan menghabiskan berjam-jam menggulir media sosial, menonton video, dan bermain game. Dia sepertinya tahu lebih banyak tentang tren, meme, dan video viral terbaru daripada orang tuanya.

Awalnya, orang tua Tomi tidak terlalu memikirkannya. Mereka mengira itu hanya sebuah fase, dan bahwa Tomi pada akhirnya akan tumbuh darinya. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai khawatir. Mereka memperhatikan bahwa Tomi menjadi semakin terisolasi, dan bahwa dia tampaknya tidak memiliki koneksi atau teman di dunia nyata.

Suatu hari, orang tua Tomi memutuskan untuk duduk dan berbicara dengannya tentang kekhawatiran mereka. Mereka bertanya mengapa dia menghabiskan begitu banyak waktu di teleponnya, dan apakah dia pikir dia benar-benar belajar sesuatu darinya. Tomi mendongak dari teleponnya dan mengangkat bahu.

"Entahlah. Terasa menyenangkan," katanya.

Orang tua Tomi terkejut dengan tanggapannya. Mereka menyadari bahwa mereka telah memungkinkan teknologi untuk menjadi pengganti pengalaman dan koneksi kehidupan nyata. Mereka memutuskan bahwa mereka perlu membuat perubahan.

Mereka membuat rencana untuk membatasi waktu layar Tomi dan mendorongnya untuk terlibat dalam lebih banyak aktivitas dunia nyata. Mereka mendaftarkannya untuk tim olahraga, membawanya berjalan-jalan di alam, dan mendorongnya untuk bermain dengan anak-anak lain seusianya. Awalnya, Tomi menolak perubahan tersebut. Dia merindukan ponselnya dan kepuasan instan yang diberikannya.

Namun seiring berjalannya waktu, Tomi mulai melihat nilai dalam pengalaman kehidupan nyata. Dia berteman, menemukan minat baru, dan mempelajari keterampilan yang tidak akan pernah dia pelajari dari ponselnya. Dia mulai menyadari bahwa ponselnya hanyalah alat, dan bahwa koneksi kehidupan nyata jauh lebih penting.

Saat Tomi terus menjelajahi dunia di luar ponselnya, dia menemukan rasa kegembiraan dan keingintahuan yang baru ditemukan. Dia mulai memperhatikan keindahan di alam dan kegembiraan dalam berhubungan dengan orang lain. Dia belajar bahwa ada lebih banyak hal dalam hidup daripada apa yang bisa dia lihat di layar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun