Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi Ambil Peran dalam Demonstrasi Hong Kong

1 Februari 2020   09:05 Diperbarui: 1 Februari 2020   09:16 12104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/djo/ama


Demonstrasi, suatu kegiatan massa yang sering terjadi di Indonesia. Namun, bukan Indonesia saja negara yang sering terjadi demonstratsi. Hong Kong merupakan salah satu negara yang juga sering terjadi demonstrasi. Kesamaan demonstrasi yang terjadi di Indonesia dengan yang terjadi di Hong Kong memiliki kesamaan, yakni berujung ricuh. Namun ada yang cukup unik dengan demonstrasi yang terjadi di Hong Kong. 

Demonstrasi yang terjadi di Hong Kong merupakan demonstrasi yang terorganisir. Demonstrasi ini melibatkan massa dengan jumlah yang sangat banyak, hingga puluhan ribu partisipan. Di Indonesia umumnya demonstrasi dilakukan di depan istana Kepresidenan, gedung DPR, atau gedung pemerintahan lainnya. 

Di Hong Kong, demonstrasi dilakukan di berbagai tempat, seperti di bandara, jalanan, juga di kantor lembaga legislatif. Tidak seperti di Indonesia, di mana demontrasi akan dikomandoi oleh satu atau beberapa pemimpin demontrasi, berbeda dengan demontrasi di Hong Kong. Demontrasi Hong Kong tidak memiliki pemimpin, namun tetap terorganisir. 

Demonstrasi di Hong Kong memanglah harus terorganisir. Sebab bila tidak demikian akan banyak demonstran yang ditangkap kemudian dihukum. Kini para pendemo bergerak dengan menggunakan jalur maya untuk berkomunikasi. 

Mereka menggunakan aplikasi pesan yang memiliki sistem keamanan privasi tinggi (enkripsi), agar identitas mereka tidak dapat dilacak, dan menjadi pengguna anonim. Hal ini karena Cina sangat maju dalam sistem kemanan. Dan Cina menyuplai teknologi keamanan kepada pemerintah Hong Kong. 

Teknologi pengenalan wajah di sana merupakan suatu teknologi yang super canggih. Kamera pengintai dapat dengan mudah menangkap wajah dan memberikan informasi pribadi seseorang yang tertangkap kamera. Sehingga banyak pendemo yang akan merusak kamera pengintai, atau apapun yang dicurigai terdapat kamera pengintai yang tersembunyi, seperti lampu kota, pemantau cuaca, dan sebagainya. 

Cara lain partisipan demonstrasi dalam mengamankan diri mereka adalah dengan menggunakan laser. Para pendemo akan menembakan laser ke arah titik-titik kamera pengintai. Hal ini akan membuat sistem identifikasi dari kamera pengintai menjadi tidak dapat berfungsi. 

Sistem pengintaian akan menjadi kacau, sensor kamera akan menjadi tidak stabil. Sehingga para pendemo dapat melakukan aksi demonstrasi dengan lebih aman, tidak tertangkap kamera pengintai. 

Dalam menggerakan dan menjadwalkan demonstrasi, para pendemo akan berkomunikasi lewat aplikasi pesan terenkripsi seperti Telegram. Para admin yang akan menggerakan demo merupakan kelompok yang ahli dalam IT. Informasi demonstrasi akan di broadcast ke dalam grup yang anggotanya mencapai puluhan ribu orang. 

Tak hanya berpaku pada teknologi, demonstran di Hong Kong juga dapat berkomunikasi secara langsung antar sesama demonstran. Tentunya hal ini dilakukan bila teknologi yang mereka gunakan bermasalah. 

Dari hal tersebut, dapat kita lihat bahwa demonstran di Hong Kong sudah lebih maju dibandingkan kebanyakan negara lain. Selain terorganisir, mereka juga sudah masuk ke penggunaan teknologi secara tepat guna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun