Dengan membiasakan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup, program ini berpotensi menjadi fondasi bagi generasi yang lebih sehat, disiplin, dan tangguh. Namun, tantangan terbesar dari program ini bukan hanya implementasi, tetapi juga keberlanjutannya.
Setelah resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto , Abdul Mu'ti meluncurkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada Jumat, 27 Desember 2024.
Ketujuh program tersebut mencakup Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat.
Secara konsep, program ini memang difokuskan pada anak-anak. Namun, dampaknya berpotensi lebih luas, tidak hanya bagi pelajar, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat.
Jika diterapkan secara konsisten, kebiasaan-kebiasaan ini dapat membentuk karakter generasi muda yang lebih disiplin, sehat, dan berorientasi pada kebiasaan positif.
Namun, tantangan utama dari inisiatif semacam ini adalah keberlanjutan. Banyak program serupa yang sebelumnya hanya bertahan sebagai proyek musiman, muncul sebagai bagian dari euforia pergantian kepemimpinan, lalu meredup seiring berjalannya waktu.
Jika ingin berdampak nyata, program ini harus didukung oleh sistem yang memastikan implementasi jangka panjang, bukan sekadar seremoni seremonial yang berulang.
Guru Mengevaluasi
Guru memiliki peran strategis dalam memastikan program Anak Indonesia Hebat tidak sekadar menjadi wacana, tetapi benar-benar diterapkan sebagai kebiasaan kecil yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Peran ini juga harus berjalan beriringan dengan orang tua, sehingga kebiasaan baik dapat terus terbentuk di lingkungan rumah.