Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025 | Salah Satu Pemenang Terpilih Lomba Menulis KPB “Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer” 2025

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Membangun Karakter Menguatkan Bangsa

22 Februari 2025   07:07 Diperbarui: 24 Februari 2025   07:54 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat(Kompas dari cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id) 

Dengan membiasakan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup, program ini berpotensi menjadi fondasi bagi generasi yang lebih sehat, disiplin, dan tangguh. Namun, tantangan terbesar dari program ini bukan hanya implementasi, tetapi juga keberlanjutannya. 

Setelah resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto , Abdul Mu'ti meluncurkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada Jumat, 27 Desember 2024.

Ketujuh program tersebut mencakup Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat.

Secara konsep, program ini memang difokuskan pada anak-anak. Namun, dampaknya berpotensi lebih luas, tidak hanya bagi pelajar, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat. 

Jika diterapkan secara konsisten, kebiasaan-kebiasaan ini dapat membentuk karakter generasi muda yang lebih disiplin, sehat, dan berorientasi pada kebiasaan positif.

Namun, tantangan utama dari inisiatif semacam ini adalah keberlanjutan. Banyak program serupa yang sebelumnya hanya bertahan sebagai proyek musiman, muncul sebagai bagian dari euforia pergantian kepemimpinan, lalu meredup seiring berjalannya waktu. 

Jika ingin berdampak nyata, program ini harus didukung oleh sistem yang memastikan implementasi jangka panjang, bukan sekadar seremoni seremonial yang berulang.

Guru Mengevaluasi

Guru memiliki peran strategis dalam memastikan program Anak Indonesia Hebat tidak sekadar menjadi wacana, tetapi benar-benar diterapkan sebagai kebiasaan kecil yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari. 

Peran ini juga harus berjalan beriringan dengan orang tua, sehingga kebiasaan baik dapat terus terbentuk di lingkungan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun