Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Hak Istimewa Pelanggan Pada Bengkel Pinggir Jalan

3 September 2022   08:58 Diperbarui: 5 September 2022   19:08 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar:https://www.cekaja.com/info/estimasi-biaya-servis-motor-yang-terendam-banjir

Ada beberapa alasan kenapa bengkel pinggir jalan semakin menjamur dan laris manis, kebanyakan dari para pelanggan merasa bengkel pinggir jalan memberikan hak istimewa kepada mereka.

Kepercayaan konsumen menjadi salah satu kunci pada bengkel servis motor di pinggir jalan ini, kebanyakan bengkel-bengkel ini berada di depan rumah dan sebagai mekaniknya juga kadang yang punya rumah juga dibantu dengan pekerja bengkel yang memang sengaja direkrut sebagai asisten. Karena berada di depan rumah dan mekaniknya adalah yang punya rumah, mereka harus memiliki "branding" yang baik untuk bengkel mereka ini, dan inilah yang membuat mereka istimewa, merasa harus memiliki nama baik dalam perbaikan dan juga layanan. Tak jarang bengkel servis motor di pinggir jalanan ini punya "banyak akal" untuk memperbaiki kendaraan kita yang rusak. 

Nama baik yang tetap terjaga dari mulut ke mulut dan anggapan bengkel servis motor di pinggir jalan yang lebih "banyak akal" ini membuat pelanggan lebih percaya dan nyaman ketika memperbaiki motor yang rusak. Kreativitas dan kualitas ini benar-benar membuat pelanggan jatuh hati, jika pada bengkel resmi banyak anggapan bahwa ketika spare part rusak sedikit saja pasti harus diganti, berbeda dengan bengkel servis motor pinggir jalan, mereka seakan mengerti kemauan pelanggan yaitu perbaikan maksimal dengan dana minimal.

Tak jarang juga saat menunggu perbaikan pelanggan juga ditawari dengan dengan kopi ataupun sajian yang lain, dibalut dengan obrolan yang interaktif antara pelanggan dengan mekanik di sela-sela perbaikan membuat pelanggan benar-benar merasa sangat istimewa. Pengalaman yang menyenangkan bagi pelangggan ini membuat pelanggan menjadikan bengkel tersebut menjadi prioritas dan otomatis menjadi media pemasaran yang tepat bagi bengkel tersebut, dari mulut ke mulut.

Tapi tidak semua bengkel jalanan juga penuh dengan keistimewaan seperti yang tersebut di atas, banyak juga bengkel jalanan lain yang tidak istimewa seperti istimewanya bengkel di atas. Kebanyakan dari bengkel-bengkel ini adalah bengkel servis motor yang dikerjakan bukan oleh yang punya bengkel itu sendiri, tapi oleh pekerja yang memang sengaja di rekrut oleh pemilik bengkel sebagai mekanik di bengkelnya tersebut. Sense of belonging nya pasti beda, jelas akan beda, jika hanya sebagai pekerja, mereka memiliki logika rasional bahwa mereka hanya sebagai pekerja, sebagus apapun pekerjaan mereka, si bos lah yang mendapatkan keuntungan. 

Beda ketika mekanik bengkel adalah pemilik bengkel dan bengkel tersebut berada di rumah, sense of belonging nya lebih tinggi, mereka akan melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati, tanpa rasa lelah dan terburu-buru waktu sehingga pekerjaan perbaikan motor juga akan lebih maksimal. Pada bengkel servis motor pinggir jalanan ini juga rasa kekeluargaan lebih tinggi, kadang mekanik juga bersedia untuk di titipi motor dan ketika setelah selesai perbaikan motor di antarkan kepada pemilik.

Beda lagi ketika perbaikan motor pada bengkel resmi, segala keistimewaan yang di dapat oleh pelanggan ini nihil, dari pengalaman perbaikan di bengkel resmi, tidak ada yang namanya obrolan yang interaktif, kopi hangat, dan juga"ngakali" alat, mereka penuh dengan standar pelayanan yang diberlakukan oleh perusahaan. Hal ini lah yang membuat pelanggan merasa tidak nyaman ketika harus perbaikan motor di bengkel resmi, situasinya kikuk dan hampa tanpa obrolan interaktif timbal balik kalaupun ada perbincangan biasanya hanya sekedarnya berkaitan dengan perbaikan tersebut, atau kadang obrolan tersebut hanya basa-basi semata serta tidak mungkin pada bengkel resmi ini untuk "ngakali" perbaikan. Standar pelayanannya sepertinya memang demikian, perusahaan menginginkan perbaikan yang berkualitas dan cepat, sehingga wajar ketika di bengkel-bengkel resmi kita sering ketemu dengan situasi kikuk seperti ini.

Waktu operasional pada bengkel pinggir jalan ini juga berbeda dengan bengkel resmi, pada bengkel-bengkel pinggir jalan yang rumahan dan ditangani oleh pemilik rumah, kapanpun ada pelanggan pasti diperbaiki, minimal motor bisa dititipkan dulu ketika pelanggan akan perbaikan pada malam hari, baru dikerjakan ke esokkan harinya. Ketika dalam pengerjaan pun pelanggan bisa melakukan negoisasi pada perbaikan yang akan di lakukan, apakah akan menggunakan spare part asli, kw 1 ataupun kw 2, pelanggan bisa dengan sangat mudahnya menyesuaikan antara perbaikan yang harus diganti dengan kantong pelanggan. 

Bengkel pinggir jalan biasanya juga sebagai tongkrongan pecinta modifikasi dan juga balapan motor trail, ini menjadikan asumsi juga untuk pelanggan bahwa  bengkel servis motor pinggir jalan tersebut "ahli" karena menjadi rujukan bagi para pecinta modifikasi dan balapan, tentunya tidak mungkin mereka yang hobi modif dan balapan ini mempercayakan modifikasi dan perbaikan motor mereka untuk balapan tadi ke bengkel motor yang tidak profesional. 

Dengan sederet hak istimewa pelanggan/ privilege dan sense of belonging dari pemilik bengkel servis motor pinggir jalan rasanya hal ini membuat pelanggan semakin jatuh hati dan yakin ketika akan melakukan perbaikan motornya. Tapi semua terserah anda, plus minus ada pada masing-masing layanan, mau pilih mana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun