Mohon tunggu...
Junita
Junita Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi

وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Teori Perkembangan Moral Kohlberg dengan Pendidikan Moral

1 April 2020   13:01 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:08 18056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterkaitan Teori Perkembangan Moral Kohlberg dengan Pendidikan Moral. | Wikipedia.org/gregory peck

Biografi singkat Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg lahir di Bronxville, New York pada tahun 1927. Kohlberg menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang psikologi pada tahun 1949 dan mulai tertarik dengan teori Piaget khususnya pada penilaian moral. Dia mulai mewawancarai anak-anak dan remaja tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan moral. Semua hasil penelitiannya itu dijadikan bahan desertasi doktoralnya pada tahun 1958.

Teori perkembangan moral Kohlberg terinspirasi dari hasil kerja psikologi Swiss yaitu Jean Piaget (1896 –1980) tentang perkembangan moral kognitif, selain Piaget, pemikiran –pemikiran Kohlberg melalui tahap –tahap yang syarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, dan Emile Durkheim.

Pemikiran-pemikiran Kohlberg

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari aktivitas spontan pada anak-anak.

Kohlberg mengutarakan bahwa konsep moralitas lebih merupakan konsep yang filosofis (etis) daripada sekedar konsep tingkah laku. Dengan analisa filosofis Kohlberg sampai pada suatu kesimpulan bahwa struktur esensial moralitas adalah prinsip keadilan (the principle of justice) dan bahwa inti dari keadilan adalah distribusi hak dan kewajiban yang diatur oleh konsep “equality” dan “reciprocity”.

Salah satu kritik terhadap teori Kohlberg adalah bahwa teori tersebut terlalu menekankan pada keadilan dan mengabaikan norma yang lainnya. Konsekuensinya, teori itu tidak akan menilai secara adekuat orang yang menggunakan aspek moral lainnya dalam bertindak.

Berdasarkan hal ini, argumen yang telah dianalisis oleh Kohlberg dan psikolog rasionalis lainnya dapat dianggap hanya merupakan rasionalisasi dari keputusan intuitif. Ini berarti bahwa penalaran moral kurang relevan terhadap tindakan moral dibanding apa yang dikemukakan oleh Kohlberg.

Baca juga: Filsafat Moral Perkembangan Kohlberg

Hasil Pemikiran Kohlberg Tentang Perkembangan Anak

Salah satu hasil pemikiran yang provokatif mengenai perkembangan moral adalah pandangan Kholberg yang berpendapat bahwa perkembangan moral di dasarkan pada penalaran moral yang kemudian berkembang dalam enam tahap perkembangan. Keenam tahap perkembangan tersebut dikelompokkan dalam tiga tingkat perkembangan yaitu: prakonvensional, konvensional dan pascakonvensional. Tahapan inilah yang kemudian menjadi sebuah teori moral yang mempengaruhi dunia psikologi dan filsafat moral atau etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun