Mohon tunggu...
Junita
Junita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi: baca buku dan renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Punishment dan Reinforcement dalam Teori Behavioristik

28 November 2022   21:36 Diperbarui: 29 November 2022   04:10 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jadwal rasio variabel: Tanggapan diperkuat setelah jumlah tanggapan yang tidak ditentukan atau tidak dapat diprediksi

Jadwal interval tetap: Respons diperkuat setelah waktu tertentu

Jadwal variabel-interval: Respons diperkuat setelah jumlah waktu yang tidak ditentukan atau tidak dapat diprediksi

Dalam The Behavior of Organisms, Skinner menolak konsep penghambatan seperti yang dijelaskan secara konvensional: "Properti arah perubahan belaka tidak membentuk kelas data yang berguna. Berbagai perubahan yang termasuk dalam kelas dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan operasi yang memproduksinya, dan tidak banyak yang bisa diperoleh dengan memberi mereka nama yang sama."(Donahoe & Palmer, 1988).

Punishment

Menurut B. F. Skinner, hukuman (punishment) juga dapat berperan dalam proses pembelajaran. Hukuman digambarkan sebagai penerapan hasil yang merugikan dalam upaya untuk mengurangi atau melemahkan perilaku tertentu. Hukuman mungkin melibatkan hadirnya penguat negatif seperti memukul, memarahi, atau pengenaan hukuman penjara yang oleh beberapa orang disebut sebagai hukuman positif. Atau bisa melibatkan penghilangan penguat positif, seperti mengambil mainan favorit, juga dikenal sebagai hukuman negatif. Pembentukan lingkungan yang baik dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan hukuman.

Disamping beberapa kelebihan dari teori ini, kelemahan dari teori B.F. Skinner antara lain: 1) Pembelajaran dianggap bisa diperhatikan, padahal kegiatan pembelajaran merupakan suatu prosedur aktivitas mental yang sulit dilihat dari luarnya saja, 2) Prosedur pembelajaran dianggap bersifat otomatik-mekanik, namun peserta didik mempunyai kapasitas untuk mengelola diri yang berupa kognitif sehingga dapat menyangkal atau menerima respon (Triwahyuni et al., 2019). Dengan kata lain, karakteristik dan keseragaman siswa di dalam kelas membuat penerapan operant conditioning tidak dapat sepenuhnya berjalan sesuai dengan rencana (hasil) yang telah diharapkan oleh guru. Adanya pemberian hukuman (punishment) dapat memberi efek negatif pada siswa baik itu segi mental maupun jasmani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun