Umumnya Rakyat Indonesia merasa cepat puas dan berbangga terhadap apa yang telah diraih, hampir sama dengan cerita penduduk pribumi Singapure,
Masih ingat dengan Singapure?!
Singapure merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu sebelum diduduki oleh Sir Stamford Raffles gubernur jenderal Imperium Britania,
Berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menyatakan ketika Singapure dibersihkan,Â
Sebuah bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai "bukit larangan" terjal kebawah tertuju laut asia, dan di sebuah bukit itu terdapat banyak pohon buah yang ditanam sengaja di situ,Â
Pohon itu sebagai ingatan agar tak lupa, siapa anda?! Kemana anda?! Dan mau dimana anda?!Â
Ini menunjukkan terdapat sebuah pusat administrative genosid tanpa terjejaki, bersih, rapih, teroganisir, profesional pada masanya,
Dalam sejarah buku tulisan dari Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan;
Bahwaditemukannya batu tulis surat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali artinya karena telah kabur,
Prasasti Singapure itu menunjukkan bahwa Singapure telah menjadi sebuah pusat administrative sejak lama masa silam, dan sudah lama sebelum tibanya pihak Inggris untuk menjajah,
Kasihan sekali akhirnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang inspektur insinyur Inggris.Â
Namun hal ini ditemukan arsip nota catatan mengenai sebuah salinan tulisan tersebut yang telah diantar ke London, tetapi gagal dimaknai atau ditafsirkan dari bahasa,Â
Jika nota catatan salinan tulisan itu dapat ditemukan kembali, maka pasti bisa memberikan perkiraan kapan prasasti itu diukir melalui tranlater jenis tulisan yang digunakan.
Dalam kisah yang terlalu panjang itu dapat diambil kesimpulan
Akhir cerita bikin baru untuk kita demi kita palu dan tancapkan paku!
Republik Singapura 1965- sampai dengan sekarang, semenjak lepas keluarnya dari Malaysia, Singapure mulai muncul sebagai kuasa perdagangan dunia, banyaknye fasilitas dan kemajuan dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew,
Lalu kemudian pada tahun 1990, Lee Kuan Yew mundur dari politik dan memberi kuasa pemerintahan kepada Goh Chok Tong,Â
Kemudian pada tahun 2004 itu pula, Goh Chok Tong meletakkan jabatan sebagai Perdana Menteri dan memberi jalur kepada anak Lee Kuan Yew yaitu Lee Hsien Loong untuk kembali memerintah negara kecik namun menjadi perhatian dunia,
Motto "Masukkan penghalang kedalam peti kemas lalu benamkan penghalang itu, agar tak terlihat di tanah Singapure". Buktikan selami mereka di palung laut asia fasifik?!
2-12-2021. Penulis. Junirullah