Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masukkan Peti Lalu Kemas dan Lempar ke Laut?!

2 Desember 2021   17:53 Diperbarui: 2 Desember 2021   18:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Umumnya Rakyat Indonesia merasa cepat puas dan berbangga terhadap apa yang telah diraih, hampir sama dengan cerita penduduk pribumi Singapure,

Masih ingat dengan Singapure?!

Singapure merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu sebelum diduduki oleh Sir Stamford Raffles gubernur jenderal Imperium Britania,

Berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang menyatakan ketika Singapure dibersihkan, 

Sebuah bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai "bukit larangan" terjal kebawah tertuju laut asia, dan di sebuah bukit itu terdapat banyak pohon buah yang ditanam sengaja di situ, 

Pohon itu sebagai ingatan agar tak lupa, siapa anda?! Kemana anda?! Dan mau dimana anda?! 

Ini menunjukkan terdapat sebuah pusat administrative genosid tanpa terjejaki, bersih, rapih, teroganisir, profesional pada masanya,

Dalam sejarah buku tulisan dari Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan;

Bahwaditemukannya batu tulis surat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali artinya karena telah kabur,

Prasasti Singapure itu menunjukkan bahwa Singapure telah menjadi sebuah pusat administrative sejak lama masa silam, dan sudah lama sebelum tibanya pihak Inggris untuk menjajah,

Kasihan sekali akhirnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang inspektur insinyur Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun