Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bentrok antar Ormas Juga Mengganggu Stabilitas Umum Negara

25 November 2021   00:33 Diperbarui: 25 November 2021   00:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya awal mulanya itu terjadi bentrok dari hal yang dianggap sepele atau sering ora mengatakan "itu mah urusan kecil!", WARNING!!

Stabilitas keamanan dalam sebuah negara sangat tergantung pada aparat penegakkan hukum, misalnya dalam acara demon baik itu orasi maupun itu demontrasi publik,

Hal ini memang terlihat awalnya kecil, padahal tanpa pengawasan dan patroli, maka penyusup provokator pada salah satu orasi demontrasi akan lebih mudah mengadu domba dalam membuat kisruh,

Contoh misalnya kelompok A. B, C mengadakan demontrasi bertemakan "NAIKKAN UPAH KERJA" atau juga tema "TURUNKAN BBM" atau dan tema "TURUNKAN SI POLAN DARI JABATAN",

Padahal sudah acap dan ajap kali terjadi namun kurang di tolerir dengan sigap atau burgap, yang tanpa di sadari akhirnya provokator dapat dengan leluasa melakukan aksi LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN, 

Jika di tanya dalam sebuah salah satu demonyrasi publik, siapa yang bertanggungjawab atas kejadian atau peristiwa LEMPAR BATU tersebut?! Tak ada seorangpun bisa menjawab karena dalam posisi ramai tak terlihat dan tampak jelas dari arah mana datangnya lemparan batu tersebut?!

Pada akhirnya semua yang ikut demopun baik yang melintas, dipinggiran, penduduk sekitar, atau dikeramaiaan semuanya itu pafa akhirnya kenak batunya pulak, dan akhirnya saling lempar melempar batupun sering kali terjadi dalam salah satu aksi demontrasi,

Padahal yang melakukan itu tidak lebih dari 10 (sepuluh) orang, fan akhirnya terpancing yang lain ikut ikutan melempar juga, bagi sebagian orang yang nyaman pada posisinya pasti berkata itu mah sudah biasa terjadi di Indonesia,

Padahal yang mengatakan demikian juga tak ubahnya dengan PROVOKATOR LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN, seharusnya sudah sepatutnya bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk menyelesaikan masalah yang dianggap sudah biasa atau hanya masalah sepele semata,

Jika hal tersebut diatas sering berulang terjadi demikian, maka jangan harap pulak penegakkan hukum itu memiliki motif keadilan, mengapa?, karena motif keadilan itu tidak memihak dan berpihak pada ringannya segepok mengkoper bawa pulang aman dan nyaman,

Ada solusikah? Bagaimana menyikapinya hal ini?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun