Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajarkan Anak Bukan Berarti Selalu Memanjakan dan Membenarkan

25 Oktober 2021   07:40 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ajar Anak Sportiv, di gambar oleh. Junirullah

Zaman sekarang yang hingar bingar penuh dengan dilema hidup, anak-anak perlu diajarkan mana yang betul dan mana yang salah,

Dalam hal ini orangtua tak boleh memanjakan anak anaknya dengan hidup yang sekarang jika dilihat membutuhkan mentalitas yang sehat,

Hindari anakmu dari sikap lebay atau sikap sikap membencong dan bagi anak laki laki tidak bagus kalau dimanjakan, sedikit sedikit ucuk ucuk ucuk.. acihan dia nangis, sering itu orangtua melakukan yang salah fatal,

Jika anak sudah berumur 5 tahun, terjatuh dari bermain main dorong kursi, akhirnya kursi kepleset dan anakpun terjatuh dan menangis, kemudian orang tuanya datang mendiamkan anaknya yang menangis, terus yang disalahkan orang tua nya itu kursi, dengan cara memberi contoh kepada anaknya bahw kursi itu salah dan telah mendorong anaknya,

Padahal ini salah fatal dan memang sangat salah orang tuanya yang mengajarkan anaknya dan sekaligus memberi contoh bahwa kejadian barusan itu disalhkan kursi, dan akhirnya anaknyapun merecord bahwa yang salah kursi itu, jadi si anak dalam hal ini telah salah tanggap dalam terhadap pembelaan orang tuanya tadi,

Banyak dilihat dari sisi kehidupan sekarang ini, baik orang tua maupun dewasa, jika di kritik dan diberi saran tak mau menerima, malah menganggap orang yang memberi nasehat dan mengkritiknya itu dianggap salah, nah ini dia tadi termasuk turunan dari kejadian anak kursi tadi,

Anak yang demikian ini biasanya akan berbuat semena-mena terhadap orang orang disekitatnya karena dia tak merasa tak pernah bersalah, karena dari semenjak kecil dibenar benarkan terus, dan tak pernah dijelaskan bahwa "ini salah dan itu benar",

Jadi mengajarkan anak itu tidak sesuai dengan riil dan kenyataan yang sebenarnya, dan akhirnya anak anak seperti itu merasa benar terus, sedikit ada masalah tak bisa menyikapi dengan baik, alias mencari siapa salah benar, karena pada masa kecilnya tidak diajarkan mana yang benar dan mana yang salah,

Tiba di akhir masa yang akan datang semua keduniawian di embatnya sampai pada penyalahgunaan baik itu kekuasaan, kekayaan, dan berbagai kejahatan dilakukannya bagi dirinya sendiri dan banyak orang disekelilingnya tersakiti oleh anak yang dalam kisah dorong kursi,

Hingga dia sudan menjadi dewasa dan menjadi orang besar banyak kesalahan kesalahan yang dia lakukan dan orang orang menganggapnya itu sudah memang seperti itu sikapnya, kok orang begini dibiarkan, jika dibiatkan maka teman-teman di dekatnya sama seperti ibarat babi memakan kotoran, maka jadilah teman pengikutnya itu termasuk kotor dan terus terusan masuk kelobang yang sama seperti kedelai eh keledai yang berjalan melewati jalan berlubang tetap masuk ke lubang yang sama,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun