Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bumi Sudah Tidak Berimbang

18 Juli 2021   13:19 Diperbarui: 18 Juli 2021   14:24 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa tahun 1 Masehi sebelum masuk masa tahun ada eksplorasi besar-besaran yang terjadi di bumi era sekarang ini, bumi memiliki kenormalannya masih tetap memiliki keseimbangan pada peredaran orbit, daya, gaya gravitasi bumi.

Hal ini disebabkan karena masih minus atau masih kurangnya pada masa itu eksplorasi, ekplorasi yang dimaksud masih berbentuk eksplorasi pada mengenal pertumbuhan peradaban manusia sebagai salah satu penghuni bumi yang jumlahnya itu masih sedikit dan masih taraf mengenal peradaban dan hal tersebut belum mempengaruhi pada aspektivitas bumi yang masih berimbang dengan alamiah naturalisme isi ekosistemnya.

Dini hari tadi jam 01:19 WITA, 18-07-2021, ada informasi beredar tentang fenomena aphelion (bahwa letak bumi akan sangat jauh dari matahari) dan itu juga dapat kami rasakan perubahan cuaca hujan disertai guntur, mendung, berawan, cerah terkadang perubahan itu dengan tiba-tiba tak terduga.

Hal tersebut diatas tentunya terkadang masyarakat juga dapat merasakan cuaca dingin seperti terasa hidup di kedua belahan ujung kutub bumi dan hal ini juga dirasakan di wilayah bahagian Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Kendari dan cuaca ini sudah juga banyak dirasakan oleh masyarakat setempat.

Yang lebih sangat rentan lagi keadaan yang dialami ini, dimana cuaca yang terjadi dengan secara tiba-tiba seperti yang telah disebutkan diatas tadi, apalagi dengan situasi perubahan cuaca yang seperti tidak menentu terjadi sekarang ini, bahwa pengumuan dan peringatan dari Pemerintah Kota dari melalui satuan BMKG Kota Kendari juga mengingatkan agar masyarakat dapat menjaga kesehatan dalam iklim cuaca seperti ini.

Ditambah lagi peristiwa ini terjadi pada masa pandemi covid-19 yang melanda mencengkram stabilitas pada aspek kehidupan sosial masyarakat yang sekarang ini merambah dan meluas ditengah dunia dan diseluruh wilayah nusantara yang terdampak baik global maupun dari dampak efektivitas perubahan iklim cuaca yang tengah pula terjadi sekarang ini dalam satu dekade dengan berbagai peristiwa bencana alam.

Berdasarkan ilmu pengetahuan alam fenomena ini terjadi karena sebab ulah manusia itu sendiri yang terus memaksa mengeksplorasikan isi bumi baik yang terkandung di alam luas maupun isi yang tertanam dalam perut bumi, yang semuanya itu ada di dalam setiap lapisan-lapisan bumi diseluruh belahan dunia, dan tentunya hal ini mendapatkan apresiasi dibelahan sebahagian dunia yang juga mengexplore dan mendeklarasikan bahwa Indonesia adalah termasuk paru-paru dunia.

Namun pada kenyataannya lain yang terjadi dilapangan, malah negara-negara maju yang  berkembang itu dan yang menetapkankan Indonesia sebagai paru-paru dunia, Bah kok miris nyatanya toh, yang terjadi malah sebaliknya pula, mereka kaum elit dunia yang membuat pernyataan dan mendeklarasikan dalam sebuah organisasi perserikatan bangsa-bangsa (PBB) bahwa Indonesia itu paru-paru dunia, justru pernyataan para elit dunia itu membuat decak kagum para elitator-elitator lainnya yang telah menjadi eligator.

Adahal ini juga yang membatasi ruang gerak agar Indonesia menjadi stok sumber daya alam yang sehingga sampai masanya mereka akan mengambil sumber daya alam itu dengan berbagai rangkaian strategi program untuk dimanfaatkan dan digunakan dalam visi misi mereka kaum eligator di masa-masa yang akan datang, ibarat kapan waktunya panen disaat itulah kenduri (pesta) dalam rangkang (cotex) dimulai dengan bercakap-cakap, heppyria, sambil tertawa, dan merayakan kesuksesan diatas penderitaan seluruh penduduk dunia, khususnya di bagian wilayah Asia Tenggara yaitu Negara Republik Indonesia.

Bencana alam yang terjadi pada perubahan cuaca atau iklim terjadi itu adalah ulah manusia sendiri, namun dalam hal ini bencana di berbagai wilayah yang terjadi adalah justru disebabkan oleh tangan-tangan jahiliyah mereka sebagai manusia yang dengan sudah terang dan nyata menghancurkan unsur-unsur kandungan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun