Mohon tunggu...
Junialdi Sabastian Fauzi
Junialdi Sabastian Fauzi Mohon Tunggu... Penjahit - ---

Wake up! You need to make money!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | April dan Kebohongannya

1 April 2020   01:50 Diperbarui: 1 April 2020   01:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk pertama kalinya, April yang sesungguhnya lahir. Ini bukan tentang Aprillia atau Aprillio. Tapi, April yang benar-benar April, ceria dan penuh cerita. Entah April lama atau April baru. Menurutku, inilah April, lucu dan lugu.

Menyenangkan, menenangkan berada di dekat April. Di samping, di depan maupun di belakang. Sedih bagi April, kata sifat yang harus dihilangkan. Sepi bagi April, kata benda yang harus dihancurkan. Hanya satu kata kerja yang harus dikerjakan; bahagia dan membahagiakan orang lain. Meski salah dalam pemaknaan kata, tapi April tak pernah menganggap hidup sebagai kesalahan.

April sangat berbakat, nekat, mungkin sedikit jahat. Bukan untuk menyakiti, tapi lebih untuk menyimpan rasa sakitnya sendiri. April gemar berbagi, namun tidak untuk yang satu ini. Mendung belum tentu hujan. Bahkan ketika cerah, langit juga bisa meneteskan air, bukan? Ternyata, April seperti itu.

Dengan ini, akankah aku semakin mengenal April, atau memang kita belum pernah saling kenal?

Bagi April, hidup bukan untuk disesali, tapi diselesaikan. Maka, kini April memilih untuk melanjutkan petualangan. 

Terima kasih, April. Terima kasih telah lahir. Terima kasih, kekasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun