SAMARINDA --Â Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ahlul Bait Indonesia (ABI) Kaltim mengadakan aksi damai di Simpang Lembuswana Samarinda, Minggu (8/11). Aksi berlangsung pada pukul 15.30-17.30 Wita.
Aksi ini sebagai bentuk ekspresi kecintaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW. Aksi damai yang diikuti puluhan orang ini sebagai respons atas pernyataan Presiden Francis Emmanuel Macron yang mendukung Tabloid Charlie Hebdo yang terus-menerus membuat karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Selaku kepala pemerintahan, Macron menyatakan bahwa pembuatan karikatur itu sebagai bentuk kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Menurut DPW ABI Kaltim, sikap ini adalah permusuhan terhadap Islam, serta upaya untuk mengubur Islam yang hakiki: Islam yang rahmatan lil 'alamin.
DPW ABI Kaltim pun mengutuk keras sikap Macron tersebut. Itu pula alasan DPW ABI Kaltim turun ke jalan. Hal ini merupakan perlawanan atas pelecehan terhadap figur agung Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan maulid nabi dan orasi ilmiah dari para tokoh jamaah ABI Kaltim. Selain pengurus DPW ABI Kaltim, hadir pula Pimpinan Wilayah (Pinwil) Muslimah ABI kaltim, Pimwil Pandu ABI Kaltim serta beberapa DPD ABI se-Kaltim.
Aksi damai ini pun telah mendapat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Samarinda. Kemudian dikawal oleh Polresta Samarinda.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada aparatur pemerintah yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan aksi cinta nabi dan Islam ini," kata Koordinator Lapangan yang juga Ketua Bidang Litbang dan Organisasi DPW ABI Kaltim, Ahmad Fauzi.
Sementara itu, dalam orasinya Ketua DPW ABI Kaltim Sayid Thoriq Assegaff menyampaikan, pihaknya sejalan dengan seruan Sayid Hasan Nasrullah yang mendukung Grand Syeik Azhar Ahmad Tayyib untuk membentuk komite khusus sebagai respons atas pelecehan atas Nabi Muhammad SAW.