Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kasihanilah Orang yang Sedang Marah-Marah!

9 Januari 2023   20:00 Diperbarui: 15 Januari 2023   01:15 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dijauh orang-orang. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Kenapa harus berbelas kasih terhadap orang yang sukanya marah-marah? Bukannya orang yang seperti ini harus dijauhi? Orang yang suka marah-marah tidak jelas dan tanpa sebab adalah orang yang toxic kan?

Sebelum lebih jauh membahas orang yang senang marah-marah, mari kita uraikan pengertian "toxic" terlebih dahulu.

Dalam bahasa Indonesia, toxic artinya beracun. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, racun adalah zat (gas) yang dapat menyebabkan sakit atau mati apabila dimakan atau dihirup.

Orang yang senang marah-marah tidak jelas dan tanpa sebab bisa disebut orang yang beracun. Tanpa disadari "kemarahan" yang muncul adalah "racun" bagi orang lain. 

Ketika marah bisa saja kita hilang kendali dan melontarkan kata-kata yang menyakiti orang lain. Dengan demikian siapapun menjadi keracunan sehingga tidak peduli dan menjauhi kita.

Lantas, situasi apa saja yang membuat seseorang menjadi marah? Kemarahan muncul apabila kita dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang menyulitkan. Sejauh ini, dalam hidup saya menemukan tiga penyebab kemarahan, berikut uraiannya.

Penyebab Kemarahan

Alasan pertama seseorang menjadi marah adalah keinginan yang tidak terpenuhi. Misal saya bulan ini target omset adalah 100 juta. Namun, di akhir bulan ternyata omset hanya 20 juta, kecewalah saya. 

Kekecewaan atas keinginan yang tidak terpenuhi ini membuat saya marah dan menyalahkan orang lain. 

Bisa saja saat itu saya menyalahkan karyawan yang promosinya tidak benar, kemasan produk kurang menarik, atau menyalahkan mereka karena kerjanya tidak disiplin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun