Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membumikan Mainan Edukatif Tradisional untuk Anak

29 Juli 2021   11:25 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:18 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sedangkan untuk membuat kuda lumping, caranya tinggal memanfaatkan pelepah pisang yang panjang, kemudian tinggal ditekuk -- tekuk, disesuaikan dengan ketinggian anaknya sebagai ukurannya, kemudian dibentuk kepala dan ekornya, setelah itu diberi tali dari gedebog pisang. Sudah jadilah kuda lumping . Mudah kan.

Mengapa pada zaman old, dalam membuat mainan edukatif untuk anak, pilihannya menggunakan bahan baku dari alam di sekitar kita. Alasannya, pertama, karena bahan bakunya mudah di dapat dan merupakan sampah yang tidak terpakai lagi.

Kedua, agar kita lebih akrab dengan alam, karena semua bahan baku tidak berbahaya, aman bagi anak, ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek samping bagi anak.  

Ketiga, ada makna filosofi yang terkandung di dalamnya. Menurut orang  Jawa, pohon memiliki falsafah hidup yang luar biasa yaitu Migunani marang liya. Bermanfaat bagi orang lain. Pohon pisang akan mati, setelah berbuah sampai masak dan siap dipetik.

Jadi dari pohon pisang, kita bisa banyak belajar tentang falsafah  hidup yang bermanfaat bagi orang lain dan regenerasi kehidupan. Makanya tak heran,  jika semua yang ada dalam diri pohon pisang, semuanya berguna bagi manusia dan alam sekitarnya.

Pertama, Buahnya bisa kita konsumsi sebagai camilan sehari -- hari yang rasanya manis dan teksturnya empuk. Kedua, daun pisang bisa digunakan sebagai lemek (lapisan bawah) semua makanan, pembungkus dan wadah makanan yang dibuat kecil-kecil yang ditunjukkan ketika ada warga yang hajatan, syukuran atau kenduri.

Ketiga, pelepah dan gedebog pisang dapat dimanfaatkan sebagai mainan edukatif untuk anak, yang aman untuk anak , ramah lingkungan, murah meriah (alias gratis) dan mudah untuk mendapatkannya, hampir di semua desa ada. Bahkan saat ini, kedebok pisang yang sudah dikeringkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat kerajinan tangan (handycraft).

Keempat, Inti batang pisang ( isi dari gedebog pisang) bermanfaat sebagai campuran pakan ternak. Bahkan saat ini, banyak diproduksi  sebagai camilan, ada juga yang dimanfaatkan sebagai makanan obat. Kelima, jantung pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat sayuran atau oseng -- oseng jantung pisang yang rasanya enak dan unik di lidah.

(Gedangan, 29 Juli 2021, Memory Pohon Pisang -- JUNAEDI, S.E.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun