Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gli Azzurri Menang Strategi, Menang Kiper dan Menang "Lucky"

12 Juli 2021   07:31 Diperbarui: 12 Juli 2021   08:08 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

            Timnas Inggris begitu digdayanya bermain di kandang sendiri di Stadion Wembley London, yang di dukung oleh ribuan suporter melawan timnas Italia dalam gelaran final EUFA EURO 2020 pada awal -- awal menit pada setelah kick off sampai berakhirnya babak pertama. Terbukti dengan tercipta gol cepat pada menit ke 2 oleh Luke Shaw, pemain bernomor punggung 3 menjebol gawang milik Gianluigi Donnarumma. Timnas Inggris menguasai keseluruhan pertandingan pada babak pertama. Memasuki babak kedua para pemain Timnas Italia sepertinya berhasil menjalankan taktik dan strategi yang dijalankan oleh pelatih Roberto Mancini, pelan tapi pasti mulai mendominasi permainan hingga akhirnya pada menit 67, terjadilah petaka bagi timnas Inggris setelah Leonardo Bonucci ( 19 ) menjebol gawang Jordan Pickford. Sejak terjadi gol ke gawang ke timnas  Inggris ini , ritme permainan menjadi berbalik arah gantian Italia yang menguasai petandingan  hingga akhir pertandingan babak kedua. Hingga akhir babak kedua  kedududukan sama kuat 1-1.  Stategi yang diterapkan kedua timnas ini, tak mampu merubah skor hingga 2 babak tambahan waktu, dan memaksa kedua tim untuk beradu kekuatannya lewat adu penalti.  Dan pasukan Roberto Mancinilah yang mampu mengangkat piala EUFA EURO 2020. Mengapa timnas Inggris tidak mampu memenangkan pertandingan final EUFA EURO 2020, di depan markasnya sendiri.

1.  Taktik dan Strategi Pelatih

            Adu strategi yang diajalankan oleh Roberto Mancini dan Gareth Southgate, dimenangkan oleh Roberto Mancini. Dengan bermaterikan bukan pemain bintang, Roberto Mancini merubah gaya permainan Italia yang semula lambat menjadi cepat, dengan tetap memperhatikan rapatnya barisan pertahanan di semua lini. Sabar, telatan dan optimis inilah kuncinya.  Sementara Gareth Southgate, dengan mengganti kedua pemainnya di menit- menit akhir babak tambahan waktu hampir berakhir , harapannya pada kedua pemain tersebut yaitu Marcus Rashford (11) yang bermain klub Manchester United dan Jadon Sancho (17) yang bermain di klub Borussia Dortmund, diproyeksikan menjadi penendang pada babak penalti dan ternyata keduannya gagal mengeksekusi tendangan penalti yang dijaga oleh Donnarumma.

2. Kecepatan dan Ketepatan Penjaga Gawang

             Menurut saya, kedua penjaga gawang ini adalah penjaga gawang terbaik Eropa saat ini. Tetapi skill individu Donnarumma masih diatas Jordan Pickford, terbukti Donnarumma dapat menggagalkan eksekusi 3 tendangan penalti sementara Jordan Pickford hanya menahan 2 tendangan penalti.

3. Faktor Keberuntungan (lucky)

            Dewi fortuna lebih memilih timnas Italia daripada timnas Inggris. Sehingga walaupun main di kandang lawan timnas Italia, tidak gentar menghadapi timnas Inggris yang didukung oleh ribuan suporter. Ternyata timnas Inggris bukanlah jago kandang. Sebelumnya menurut data statistik menyebutkan sudah 9 kali, timnas Inggris beradu penalti dengan timnas Italia, dan 6 dimenangkan oleh timnas Italia, sedangkan timnas Inggris hanya menang 3 kali.  Hingga score akhir timnas Italia vesus timnas Inggris setelah babak penalti menjadi 4 : 3. Bagi Gli Azzurri merupakan keberuntungan tersendiri setelah 53 tahun masa penantian juara, terakhir dapat mengangkat trofi EUFA EURO tahun 1968.

             Apa pun hasilnya, siapa pun juaranya, yang jelas jalannya pertandingan final antara timnas Italia versus timnas Inggris memperlihatkan tontonan yang menarik dan sangat menghibur terutama bagi penggila bola di tenggah - tengah lonjakan  Covid - 19 yang terus meningkat.

JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Media Sanggar Inovasi Desa (YSID).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun