Mohon tunggu...
Junaedi Eddy
Junaedi Eddy Mohon Tunggu... Seniman - Tak ada yang perlu diterangkan. Saya adalah rakyat Indonesia.

Rakyat biasa. Bukan siapa-siapa. Dan bukan apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceritera Soal Pilkada

26 Februari 2020   16:40 Diperbarui: 26 April 2020   12:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ceritera Soal Pilkada - Jun Noenggara

Ha, ada-ada saja. Ribut-ribut soal Pilkada. Belum apa-apa sudah ada ceritera. Soal uang yang puluhan milyar jumlahnya. Diminta sebagai maharnya

Mana ada yang gratisan

Ingin buang air kecil. Ingin buang air besar. Kan, mesti ada uang recehnya

Ingin menjadi pegawai negeri. Ingin menjadi kepala sekolah. Katanya, mesti ada pelicinnya

Ingin jadi orang pintar, ingin tinggi pendidikannya, tak sedikit uang yang harus dikeluarkannya

Apalagi jika ingin menjadi pejabat tinggi, agar banyak orang berhidmat. Harus besar tentu modalnya 

Terus berlaku semena-mena. Berkongsi dengan durjana. Tak peduli halal dan haram. Agar mimpi menjadi nyata. Menjadi orang kaya raya

Ujung-ujungnya banyak korupsi. Akhirnya masuk ke bui

Ya, begitulah ceriteranya !

Ciampea, Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun