Mohon tunggu...
Junaedi
Junaedi Mohon Tunggu... Lainnya - Pencangkul dan Penikmat Kopi

Lahir dan tumbuh di Wonosalam, kawasan pertanian-perkebunan dataran tinggi di Jombang bagian selatan. Seorang pencangkul dan penikmat kopi. Dapat ditemui di www.pencangkul.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Kriteria Umum Menulis Artikel di Kompas

15 April 2011   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13028835521407699421

SEKITAR tahun 2001 saya pernah untuk pertama kalinya nekat mengirim sebuah tulisan resensi buku ke Kompas, hasilnya sukses ditolak dan dikembalikan dengan catatan yang dikirim dengan amplop berwarna coklat. Ini yang membuat saya berpikir ulang kalau mau mengirimnya lagi. Saya sempat tidak berpikir lagi untuk menulis untuk sementara waktu. Baru empat-lima tahun kemudian, atau di akhir 2005 saya mulai memberanikan diri lagi untuk menulis dan mengirimkan lagi artikel-artikel saya ke Kompas Jatim dan Jabar, karena saya dalam rentang waktu itu mondar-mandir tinggal di dua tempat itu. Namun, sejak awal tahun lalu, Kompas edisi daerah, juga koran-koran daerah di bawah "benderanya"  sudah tak memberi ruang lagi kepada penulis lepas. Bisa jadi karena sudah ada Kompasiana yang geliatnya semakin menjadi-jadi :) Hasilnya lumayan, setidaknya empat tulisan pertama saya langsung dimuat tanpa ada catatan dan surat balasan. Baru untuk artikel yang kelima sempat mendapat “penolakan”. Setiap penolakan dari redaksi Kompas, selalu disertai dengan catatan-catatan, kenapa artikel tak bisa dimuat. Inilah yang saya suka, meskipun artikel kita tak dimuat, setidaknya ada masukan untuk memperbaikinya lagi. Meskipun saya tak tahu surat atau email itu menjawab secara otomatis atau tidak. Berikut ini adalah kriteria umum untuk menulis artikel di Kompas yang terkadang saya terima jika artikel saya dikembalikan redaksi Kompas:

  1. Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain.
  2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.
  3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang aktual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
  4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komunitas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
  5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
  6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
  7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program words.
  8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.
  9. Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama bank dan nomor rekening.
  10. Alamat e-mail opini@kompas.co.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun