Mohon tunggu...
jumiati .
jumiati . Mohon Tunggu... -

Mahasiswi pgsd fkip uns kampus VI Kebumen....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seperti Apakah Seorang Guru Menjadikan Siswa Kritis, Kreatif, dan Proplem Solver...???

25 November 2011   04:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:13 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dimana berpikir kritis itu sendiri merupakan suatu proses yang digunakan dalam kegiatan mental, diantaranya memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, melakukan penelitian ilmiah dan sebagainya. Dengan berpikir kritis,akan memungkinkan siswa untuk mempelajari suatu masalah secara sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, dan merumuskan pertanyaan-pertanyaanyang inovatif. Untuk menciptakan agar anak dapat brfikir kritis, maka seorang pendidik (guru), harus mampu mengajari kepada siswanya mengenai keterampilan berpikir yaitu bisa dimulai dengan memasukan masalah yang ada dalam dunia nyata siswa, atau pengalaman-pengalaman yang telah dialami oleh siswa misalnya dengan simulasi.

Sedangkan yang dimaksud dengan kreatif yaitu suatu ide, gagasan, sikap, tindakan yang mampu melahirkan sesuatu yang baru. Pada dasarnya semua anak kreatif itu sama, yang membedakan hanya ada pada kekreativitasanya itu ada yang tersalurkan dan ada yang tidak. Untuk menjadikananak kreatif,seorang guru hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya serta memberikan stimulasi pada anak dan bebaskan daya kreatif anak, biarkan anak menuangkan imajinasinya sehingga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dengan caran siswa itu sendiri.

Problem solvermerupakan suatu proses mental dimana proses ini sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan ketrampilan lebih dalam menemukan dan membentuk pemecahan suatu masalah. Kemudian dengan memberikan stimulus berupa masalah-masalah yang perlu diselesaikan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami nilai serta untuk bekerja sama dalam mengkolaborasikan ide-ide mereka, merupakan suatu cara untuk menjadikan anak problem solver.

Selanjutnya teori hemisphere ini berkaitan dengan belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Dimana teori belahan otak kanan yaitu otak yang berfungsi dalam hal berkreativitas sedangkan belahan otak kiri berperan dalam kegiatan motorikyaitu berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian dan matematika.Karena pentingnya kedua belahan otak, maka orang memanfaatkan kedua belahan otak ini secara simbang. Untuk menyeimbangkan belahan otak kanan dan otak kiri, salah satu caranya yaitu dengan melakukan aktifitas berpikir, serta berolahraga secara teratur. Dengan memberdayakan otak, seseorang dapat berfikir dan mempunyai kemampuan. Kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi dan dapat menerapkannya dinamakan intelektual. Secara umum, bahwa intelegensi itu berpikir secara konvergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen. Dalam mengembangkan otak, sesorang membutuhkan suatu ke kreativitasan.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa berfikir kritis, kreatif, menjadi problem solver dan mengembangkan kretifitas serta intelektual semuanya berkaitan dengan Teori Hemisphere karena semua itu berawal dari otak. Dimana otak merupakan organ tubuh manusia yang paling kompleks, akibatnya dalam pengajaran dan pembelajaran kini dapat menggunakan pendekatan dengan cara yang disejajarkan dengan bagaimana otak belajar secara alamiah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun