Mohon tunggu...
jumaro alhamami
jumaro alhamami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang waktu

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Lika-liku Menempuh Jalur Pendidikan

23 Juni 2019   14:11 Diperbarui: 23 Juni 2019   14:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegembiraan rasanya sempurna, tatkala kita berkumpul dengan teman satu angkatan, mengingat perjuangan bersama dulu, ketika harus bolak-balik ke Disdik untuk melengkapi persaratan pendaftaran CPNS, belum lagi ketika membuat SKCK di Samsat Banjar patroman, berjubel antrian panjang berdesakan hingga berjam-jam, panas dan bau keringat tak dirasa, dan ketika membuat Kartu kuning( kartu pencatatan pencari kerja ) juga berdesakan antri, belum lagi harus menyerahkan berbagi persaratan.

Nostalgia yang tak pernah terlupakan sepanjang hidupnya, sebuah perjuangan panjang tak pernah terhitung berapa Km bila di jumlahkan , bolak-balik Banjar patroman-Langensari, Banjar - Ciamis, sebuah perjuangan yang membawa kenangan Indah, yang tak kenal lelah dan putus asa, tertinggal satu informasi saja dapat menghambat sebuah perjuangan dan dapat menggagalkan sebuah perjuangan.

Di mulai dari perjuangan Honor dari Tahun 1984 dengan ijazah SMA, dan melanjutkan pendidikan  Kursus Keguruan ( KPG ) lulus Tahun 1986/1987, terus berlanjut di  pendidikan hingga bertahun-tahun dengan gaji yang tak dapat diukur dengan nilai nominal , pada tahun 1992 sebenarnya ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil, namun berkas pendaftaran di tolak oleh Disdik Ciamis dengan alasan " Honor harus dari sekolah Negeri" aturan tersebut membuat Guru Honor  harus terus bersabar -- dan bersabar.

Dengan gaji sebesar  Rp. 90.000 harus dapat  mengelola dengan baik, agar ketiga anak saya kala itu dapat bertahan hidup, berlanjut di pendidikan hingga ada titik cahaya temaram ada kesempatan  pendaftaran Guru Bantu, waktu testing tinggal sehari lagi , maklum waktu itu Informasi ke sekolah Swasta jarang ada, dengan berbekal Ijazah KPG dan Surat Keteranga Honorer akhirnya lolos pemeriksaan Admistrasi, dan dilanjutkan dengan testing  Guru Bantu Tahun 2003, Alhamdulillah  Alloh beri kemudahan , dengan hasil lolos testing,  bertahun-tahun  pula dalam penantian  penerimaan Pegawai Negeri Sipil, belum kunjung ada, tidak seperti Tahun 2019 ini, pendaftaran CPNS cukup melalui Online, yang tidak begitu rumit, dan tidak harus mengeluarkan bensin kesana - kemari.

Dan yang sangat menentukan adalah ketika Testing CPNS  Tahun 2005 dengan soal yang begitu wow sebanyak 100 soal harus terselesaikan dalam waktu dua jam, Alhamdulillah ketika ada pengumuman  bagi yang lolos testing namaku tertulis di sana, di beri kemudahan dan "Lulus",merupakan kenangan yg tak mungkin terlupakan sepanjang hidup .

Tahun 2010 ada wacana Sertivikasi pendidik dan bagi Guru yang belum Sarjana maka tidak akan mendapat tunjangan sertivikasi , akupun tidak mau ketinggalan dan harus menempuh pendidikan kembali yaitu   Sarjana Pendidkan  Guru SD atau PGSD, ketika itu UPI Tasikmalaya  membuka Klas jauh di Banjar, dan sayapun daftar di jurusan Matematika, karena waktu itu UPI Tasikmalaya hanya membuka program PGSD jurusan Matematika SD, dengan waktu perkuliahan hanya beberapa pertemuan karena berbagai sebab, selebinya perkuliahan di laksanakan di UPI Tasikmalaya dengan jarak tempuh  Langensari -- Tasikmalaya kurang lebih 43 Km, dengan waktu tempuh 1,5- 2  jam, saya lakoni dengan penuh semangat karena termotivasi dengan Sertifikasi Pendidik, Alhamdulillah di Tahun 2012/2013 saya lulus Sarjana  Strata Satu PGSD, dan di Tahun 2014 harus mengikuti PLPG di Bandung dan  mendapat " sertifikat Pendidk" , sebagai satu syarat mendapat tunjangan Sertifikasi.

 Kini hasil jerih payah dapat  di nikmati oleh keluarga , walau gaji PNS tak sebesar gaji Anggota Dewan dan tak setinggi Keuntungan Pebisnis juga tak sepadan dengan Gaji  Bupati/Wali Kota, namun kubersyukur dapat menyekolahkan  semua Putra-putri yang berjumlah 5 orang  dan sebentar lagi akan memperoleh gelas S.I semua.

Pesan pada anak-anak muda yang terjun  atau menekuni Dunia Pendidkan,"  Jangan pernah menyerah dan putus asa, dan yakinlah suatu saat Dunia Pendidkan  akan berubah, melalui sumbahsih pemikiran dan kerja keras kita, nilai keberkahan Ilmu tidak  dapat  diukur  dengan nilai Nominal, hanya Alloh yang memberi kekuatan Perjuangan , dan akan menemukan kebahagiaan Dunia dan Akhirat, Amin Ya Robbal `alamin.

Mohon doa dari rekan-rekan / pendidik agar keluarga kami menjadi keluarga yang senantiasa  Samawa dan mendapat Barokah  rizki , hingga mencapai kebahagiaan Dunia dan Akhirat, Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun