Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebahagiaan Manifestasi Mengenal Tuhan

17 Januari 2021   14:52 Diperbarui: 17 Januari 2021   14:56 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengertian Tuhan dan Ketuhanan

Menurut KBBI, kata Tuhan diartikan "sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai sesautu yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagaiannya..." Diartikan pula dengan "sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan" Sementara bertuhan diartikan diartikan "percaya dan berbakti kepada Tuhan, beribadah, orang yang tidak, orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan, atau memuja sesuatu sebagai Tuhan".

Dalam bahasa arab, Tuhan diungkapkan dengan lafal "illah" atau "Rabb". "Illah" dari asal kata aliha atau alaha, bentuk pluralnya : "alihah" yaitu "segala sesuatu sesautu yang dijadikan sesembahan; baik yang benar maupun yang salah". Bagi seabgian bangsa yang dipakai pula sebagaii ungkapan untuk selain Allah. Seperti untuk mengungkap rasa takjub: Ya ilahi, ma hadza al-jamal! ('Aduhai, alangkah indahnya ini!').

Lafal "ilah" juga memuat makna tujuan akhir dari penciptaan seorang hamba dan ending dari kehidupan dan rahasia yang dapat menjadikannya baik dan sempurna yaitu "ibadah (penyembahan) kepada Allah". Adapun lafal "rabb" memuat makna penciptaan, pemeliharaan, penjagaan, pangawasan, dan seterusnya. Dari kata "ilah" terbentuk istilah uluhiyyah yang bermakna "ketuhanan sebagai zat yang berhak untuk disembah", smeentara dari kata rabb terbentuk istilah rububiyyah yang bermakna "ketuhanan sebagai zat yang menciptakan, memelihara, merawat, mengayomi, merawat, dan mematikan.

Dalam perspektif worldview islam, Tuhan yang asli atau yang sebenarnya adalah yang memenuhi kriteria mutlak, Mahasegala, Mahasempurna, tidak menyerupai atau tidak bisa disejajarkan dengan siapapun dan apapun, ia tidak berawal maupun berakhir, keberadaannya metafisik, tidak dapat diindra atau batin, namun bisa dibuktikan bahwa Ia ada.  Konsep ketuhanan merupakan unsur sentral dan mendasar dalam struktur bangunan konsep worldview islam.

Spektrum Konsep Ketuhanan

Yusuf Al-Qardhawi mencatat lima pengaruh tauhid terhadap seorang muslim. Pertama, tauhid membebaskan manusia dari belenggu. Kedua,tauhid menjadikan kepribadian seorang muslim seimbang. ketiga, tauhid menjadi sumber bagi ketenangan hati seorang muslim. Keempat, tauhid menjadi sumber bagi kekuatan jiwa, dan kelima, tauhid menjadi sumber ukhuwwah dan kesetaraan antara manusia.

Dari sisi epistemologi, al-Faruqi juga mencatat bahwa tauhid membebaskan akal dari segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang hakiki. Hakikat dari kebenaran dapat diukur dalam perspektif tauhid melalui alat ukur yaitu indnra yang sehat, logika akal yang benar, serta wahyu. Al-Faruqi juga menyatakan bahwa tauhid membebaskan manusia dari kontradiksi kebenaran yang tidak berkesudahan disebabkan oleh ketidakadaanya sumber kebenaran yang dianggap otoritatif.

Dengan tauhid akan mengembalikan otoritas kebenaran kepada sumber dari sumber kebenaran yaitu Allah. Karena itu, wahyu menjadi mungkin menjadi sumber kebenaran yang otoritatif. Karena akal indra dalam perspektif worldview islam merupakan ciptaan Allah, maka keduanya mampu mengungkap kebenaran yang tidak mungkin kontradiktif dengan lainnya. Dengan demikian, tauhid membebaskan dari adanya kontradiksi antara kebenaran dengan kebenaran yang lain, kontradiksi antara kebenaran dan yang bersumber dari indra yang bersumber dari akal, begitupula dengan wahyu.

Selain itu, menurut al-faruqi tauhid juga membebaskan dari belenggu perasaan takut, khawatir, perasaan was-was, kesedihan, kegelisahan. Prinsip tauhid yang memberikan perasaan tenang dan tenteam dalam diri pemiliknya. Dengan begitu, ia tidak akan bersedih karena rezeki, tidak akan gelisah karena ajal, tidak akan mencemaskan masa depan, anak, istri, keluarga, jabatan hingga mati sekalipun.

Sebagai sumber ketenangan hati, tauhid sebagaimana disebutkan dimuka, akan menghancurkan belenggu-belenggu rasa takut, khawatir dan cemas, karena tauhid memberikan energy kuat dalam diri seorang mukmin berupa ketenangan jiwa, sebab pintu-pintu ketakutan dan kekhawatiran yang dihasilkan oleh kesyirikan akan tertutup seperti takut terhadap fenomena alam, ajal rezeki, kedudukan,takut kepada mahluk, dan lain-lain. Allah berfirman, "orang-orang yang beriman dan tidak mencampurnadukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. "(Q.S.Az-Zumar:29).

Sebagai sumber keseimbangan kepribadian, tauhid menjadikan seorang mukmin memiliki satu tujuan, bergerak menuju satu titik, mendapatkan arahan dari satu sumber, sehingga jalannya menjadi semakin jelas dan mantap karean itulah mereka mempunyai  pegangan yang kuat serta langkah yang mantap, tidak terombang-ambing dan tidak terbawa arus ke kanan dan ke kiri.karena kemantapan langkah, kesatuan tujuan, kesatuan komando, dan kekuatan pengangan itulah yang mereka miliki, sebagai kepribadian yang seimbang.

Sebagai sumber kekuatan jiwa, tauhid menjadikan seseorang mukmin kuat dalam menghadapi beragam tantangan kehidupan, tidak mudah patah arang, putus harapan, tidak mudah menyerah.kaena ia memiliki sandaran dalam kehidupan. Didalam hatinya banyak menyimpan harap hanya kepada Allah semata, ridha dengan ketentuan Allah, dan sabar dengan ujianNya.

Kebahagiaan dan Cinta

Dengan menjadikan tauhid sebagai ketenangan jiwa, maka dengan mudah bagi seorang mukmin untuk mendapatkan kebahagiaan. Jika fondasi akidah telah tertanam didalam jiwa maka dalam melakasanakan amal shaleh yang membersihkan dan menyucikan jiwa. Maka, ia tidak akan merasa gelisah dan berkeluh kesah disaat mendapatkan bencana juga tidak menjadi sombong disaat makmur. Ketenangan hati adalah kemantapan, dan kewibawaan yang diturunkan Allah ke hati hambaNya. Bahkan ketika dalam keadaan genting, orang beriman akan bertambah keyakinan dan keteguhan hatiNya kepada rabbNya. Iman dan cinta kepada Allah adalah sautu konsekuensi timbal-bali. Awalnya iman kepada Allah mewajibkan seseorang menjadikan cinta kepada Rabb-nya dan utusanNya melebihi segalanya. Seiring menguatnya iman maka cinta pun semakin menjulang tinggi.

Cinta Allah kepada seorang hamba tidak dapat dimaknai dengan cinta hamba kepada Allah. Cara Allah mencintai hambanya dengan cara menjauhkan ia dari gangguan dan maksiat. Membersihkan hatinya dari kotoran dunia dan mengangkap penutup hatinya agar senantiasa meyaksiakan Allah dengan mata hatiNya, sebgaimana iaa menyaksikanNya secara langsung. Sedangkan cinta hamba kepada Allah adalah kecenderungan hati untuk mendekatiNya. Karena, setiap hamba meyakini bahwa Allah adalah pemilik kesempurnaan dan hati memiliki kecenderungan untuk menggapai kesempurnaan yang tak dimilikinya.

Demikian sebab bagi seorang hamba akan mencintai sang pemilik kesempurnaan. Apabila ia telah mendapatkan hal itu, ia akan merasakan kebahagiaan. Dan pada saat yang sama, ia telah berada pada derajat yang tinggi dan mulia. Akibat dari perasaan cinta kepada Allah adalah rasa senang, gembira, tenang apabila ia dekat denganNya. Ketika seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah dengan kekhusyukan dan konsentrasi, ia akan medikuasai oleh perasaan tenteam dan bahgia yang luar biasa karena dapat berdekatan seolah menyaksikan dan merasakan kehadiranNya.

Sebagaimana disebutkan oleh hadits masyhur bahwa Nabi Ibrahim AS berkata kepada malaikat maut yang hendak mencabut nyawanya, "adakah kau melihat Dia yang dicintai hendak mematikan orang yang mencintai?" Allah lalu mewahyukan kepada Nabi Ibrahim AS, "Apakah engkau melihat bencin bertemu dengan kekasihnya ?" Nabi Ibrahim lalu berkata, "Wahai malaikat maut, cabulah nyawaku sekarang juga!"

Tentu dalam kondisi ini hanya akan ditemukan pada orang yang hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah, Karena, bila ia tahu kematian adalah sebab bertemu dengan Allah, pasti ia akan bersuka cita menyambutnya, dan bergegas merayakan pertemuan denga kekasih hatinya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun