Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka yang Maksimal

11 April 2019   23:08 Diperbarui: 11 April 2019   23:49 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja kita lewati bersama bagaimana menyentuh hati adik-adik yang sedang berusaha berkenalan dengan universitas Mulawarman..

Dengan sumber daya yang ada. Ada saja yang bekerja lebih banyak masyaallah..
Dikondisi mudah dan sulit untuk mereka. Harus membagi peran sebagai marketing dan juga sebagai terpelajar.

Sebagai marketing guna untuk mempromosikan bahwa kita adalah insan yang baik dan peduli dengan segala keterbatasannya.
Sebagai pelajar bahwa kita pun harus menyeimbangkan antara kerja dakwah dan juga rutinitas kuliah.

Sungguh indah perjuangan ini..

Tidak digaji dan juga tidak berikan iming-iming harta yang berlimpah tetapi untuk mendapatkan hal yang lebih besar dari dunia dan seisinya..

Surga yang menjadi impian yang bahkan di pelupuk mata pun tak nampak karena banyaknya dosa-dosa yang telah ada di masa lampau.
Tak banyak yang kita minta dari perjuangan ini, berharap Ridho saja, Ridho sang pencipta semesta dan pemilik hati semata.

Seketika waktu itu berlalu, aku sempat ditanya
"kak ini bayarnya berapa untuk fotocopy nya.? "Jawabku
"infaq aja seikhlasnya, kami bukan cari uang de, tapi cuma mau bantuin kalian.. ga bayar juga gapapa."
"Kok bisa," tanyanya
Sembari menyerahkan berkasnya dan dia beranjak pergi setelah memasukkan uang didalam kotak infaq.
Pesan terakhirku, "semangat loh de :))"
"Iya kak makasih ya".

Demikian seorang sahabat seperjuanganku yang dalam waktu sulit dia harus bertemu dosennya tetapi menyempatkan diri untuk berlama-lama menjaga posko agar tetap ada yang bertahan.


Dalam keadaan udzur yang harus ditahannya, dia tetap bertahan pula meski ada yang tertahan.. aku adalah orang yang paling zolim saat itu. Hanya saja gelisah melihat pemberitahuan grup dan bahkan urusan pribadiku belum usai pagi itu.

  • Aku juga salut dengan mereka yang menyempatkan hadir bahkan menyediakan minum dengan bayar hanya 1000 rupiah. Padahal kampus mereka cukup jauh dari pusat aktivitas kampus.
    Dengan keterbatasannya, tetap ada amal jama'i didalamnya dan juga tetap memberikan peran terbaiknya selagi masih bisa mereka lakukan..
    Ku temukan bibit militansi disana, semoga Allah Istiqomahkan dan juga Ridho kepada apa yang sudah diupayakan..

Duhai para pejuang, semoga Allah Rahmati kepada mereka yang tak kenal lelah dan berhenti.
Allah takkan pernah tidur dan selalu melihat setiap tetes keringat yang telah dikeluarkan dan diupayakan untuk pergerakan dakwah kedepannya lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun