Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Cara Mudah Deteksi Berita Hoaks Via Smartphone

23 Maret 2020   17:50 Diperbarui: 26 Maret 2020   14:14 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: bailiwickexpress.com

1. Baca dan pelajari dengan teliti semua informasi yang diterima melalui media sosial (medsos).

Hampir setiap hari kehidupan kita tak terlepas dari media sosial, seperti Facebook, Instagram (IG), Twitter, dan WhatsApp (WA).  Penggunaan terbanyak tentu saja melalui smartphone (telepon pintar).  

Melalui media tersebut masyarakat melakukan komunikasi dan saling berbagi kepada sahabatnya. Sayangnya tidak semua informasi yang mereka terima dan sebarkan kembali tersebut valid. 

Bahkan, tidak sedikit berupa hoax sehingga merugikan banyak pihak. Belum lagi risiko kena tuntutan hukum karena ikut menyebarkan berita bohong.

Kita harus cermat dalam menggunakan medsos. Apabila menerima informasi yang sumbernya tidak jelas, lebih baik jangan dibagikan. Tanya kembali kepada orang yang membagikan informasi tersebut. 

Dia memperolehnya dari mana? Jika dia pun tak bisa menjelaskannya karena informasi itu ternyata diperolehnya dari orang lain, maka lebih baik abaikan saja atau tanya kepada orang lain yang lebih paham. 

2. Cek informasi yang diterima dari medsos melalui Google.

Cara lain untuk mencari tahu kebenaran sebuah informasi adalah melalui search engine (mesin pencari) Google. 

Kalau smartphone kita belum memilikinya, bisa di-download (diunggah) dan di-install (dipasang) melalui  Google Play Store di Aplikasi Adroid. Biar lebih mudah memahaminya, berikut ini akan diberikan contoh cara mengecek informasi melalui Google.

Contoh: Beredar informasi di media sosial WA tentang informasi produk antiseptic - disinfectant merk Dettol yang mampu melawan virus corona. 

Dalam informasi yang viral tersebut terdapat gambar botol Dettol dari sisi samping yang berisi penjelasan tentang manfaatnya. Lebih jelas bisa dilihat pada gambar berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun