Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Perlu Keberanian dan Keyakinan

2 Januari 2020   00:30 Diperbarui: 2 Januari 2020   00:50 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (sumber gambar: https://sokogskriv.no/en/writing)

Mulai dari curhat

Salah satu cara termudah menulis dengan menggunakan metoda curhat. Hampir semua orang suka curhat tentang perasaanya kepada orang lain. Namun, curhat yang dimaksud disini adalah curhat positif. Misalnya kita menulis tentang pengalaman hidup di masa lalu. Bisa juga tentang kejadian yang belum lama terjadi dan ada manfaatnya bila kita share ke orang lain. 

Tentu lebih mudah menulis sesuatu yang pernah kita alami, sebab semuanya sudah ada dalam memori. Saat menulisnya, samakan saja ketika kita sedang berbicara  kepada teman, bukan kepada pembaca. Bedanya kalau bicara menggunakan mulut, sedangan menulis menggunakan tangan. Bukankah isinya sama saja? Semuanya berasal dari kepala kita, sehingga segera tertuang menjadi sebuah tulisan.

Menulis adalah pesan

Biasanya banyak orang yang kebingungan ketika mau mencari topik tulisan, padahal banyak hal yang bisa ditulis. Salah satu penyebabnya karena tidak tahu esensi dari menulis. Kalau sudah tahu, maka dijamin dia tidak akan bingung lagi mencari topik yang akan ditulis.

Apakah esensi dari menulis? Esensi dari menulis adalah menyampaikan pesan.  Jadi, kalau kita tidak memiliki pesan yang hendak disampaikan ke pembaca, sebaiknya jangan menulis. Pesan apa yang hendak disampaikan? Tentu saja pesan yang mengandung kebaikan dan ada manfaatnya. Jadi, kalau kita mau menulis, pikirkan saja sesuatu yang bermanfaat. Kalau ada sesuatu yang bermanfaat, maka itu bisa menjadi bahan tulisan kita. 

Gunakan rumus 6P dalam mencari ide menulis  

Cara lain dalam menentukan ide menulis adalah melalui rumus 6P yaitu pikiran, pendengaran, penglihatan, perasaan, pengalaman, dan pengetahuan atau keterampilan.

Pertama, melalui pikiran kita bisa menulis tentang sebuah gagasan dalam bentuk opini (artikel) atau bisa dalam bentuk buku. Ketika kita memikirkan sesuatu yang tidak mungkin, kita bisa membuat tulisan fiksi berupa cerpen atau novel. 

Kedua, kita bisa memanfaatkan pendengaran sebagai ide menulis. Misalnya ketika menghadiri acara tausiah di masjid dan mendengar nasihat yang disampaikan penceramah, maka kita bisa juga menuliskannya dalam bentuk opini (artikel).

Suatu saat kita berada di rumah teman dan mendengar kisah kehidupan rumah tangganya yang berantakan, bisa menjadi inspirasi untuk menulis cerpen atau novel dalam bentuk faksi (fakta dan fiksi).    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun