Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Makna Merdeka bagi Seorang Penulis

17 Agustus 2019   10:40 Diperbarui: 17 Agustus 2019   10:54 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Kemerdekaan Penulis (Sumber: J.Haryadi)

Merdeka atau Mati! Begitulah pekik para pejuang Indonesia, saat mereka mengawal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari serangan para penjajah. Bahkan, para pejuang kita rela meregang nyawa berperang melawan penjajah demi mempertahan eksistensi negara yang sudah diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta.

Tidak sedikit para patriot bangsa yang gugur dalam pertempuran. Bahkan, Kota Bandung pun harus dibumihanguskan sendiri oleh para pejuang kita dengan membakar semua gedungnya menjadi lautan api. Semua ini dilakukan agar gedung yang ada tidak bisa dimanfaatkan kembali oleh musuh. Sebuah taktik brilyan yang penuh dengan pengorbanan.

Sementara itu di Jawa Timur, di bawah komando Bung Tomo, arek-arek Surabaya pun tak mau kalah berperang melawan para penjajah . Mereka tak mau menyerah begitu saja dan rela bertempur habis-habisan demi mempertahankan kemerdekaan. Ribuan nyawa melayang terkena peluru dan bom. Aksi heroik rakyat Surabaya ini terekam dalam sejarah dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Kini, 74 tahun sudah berlalu, sejak bangsa ini diproklamirkan oleh The Founding Father, Soekarno-Hatta. Bangsa kita selalu memperingati momen hari kemerdekaan setiap 17 Agustus. Mereka merayakannya dengan berbagai cara. Tujuannya, selain mengingat peristiwa tersebut, juga sebagai ajang silaturahim dan hiburan.

Nah, bagaimana dengan Anda? Apa yang dilakukan saat memperingati hari kemerdekaan negara kita? Pasti Anda punya cara sendiri untuk melakukannya, bukan? 

Apa pula makna kemerdekaan bagi Anda? Tentu Anda juga mempunyai definisi tersendiri tentang makna sebuah kemerdekaan. Begitu pula dengan saya.

Sebagai seorang penulis, makna kemerdekaan bagi saya adalah:

 1. Bebas Memilih dan Menentukan Tema Tulisan

Saya merdeka memilih dan menentukan tema tulisan yang akan dibuat. Mengapa? Karena saya bekerja secara freelance dan independent, sehingga tidak terikat dengan siapa pun. 

Saat saya punya ide, maka saya bisa langsung menulis. Tema apapun bisa saya tulis, tanpa ada seorang pun yang bisa mendikte atau mengintervensi saya. Tentu saja tidak semua penulis bisa merdeka melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun