Mohon tunggu...
Jumardin Muchtar
Jumardin Muchtar Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Info contact instagram @jumardinmuchtar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagian Tubuh yang Paling Berharga

7 November 2021   13:00 Diperbarui: 7 November 2021   13:03 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: republika.co.id

Setiap kita melakukan aktivitas dari waktu ke waktu kita tidak pernah lepas dengan tubuh yang membantu kita dalam melakukan kewajiban sehari-hari. Kita tidak akan pernah lepas dengan seperangkat alat tersebut kecuali kita ditakdirkan untuk mengakhiri riwayat hidup kita.

Tuhan telah memberikan amanah untuk menjaga serta memberikan manfaat kepada orang yang banyak layaknya menikmati tubuh kita sesuai hasrat dan menyewa kepada saudagar yang kaya agar bisa mengikuti kilatan kehidupan dan hasilnya kita bisa menghidupi orang yang banyak. 

Saya berpikir itu bukan semacam larangan untuk mempekerjakan tubuh kita sebagai alat untuk mengisi dompet. Tubuh yang penuh dengan serbaguna untuk digunakan agar orang lain bisa menikmati dengan penuh kebaikan diiringi dengan tangan yang memberi, otak digunakan berpikir untuk  menyelesaikan beberapa masalah dihadapi, mulut yang senantiasa mengarahkan agar kinerja kita tercapai dan Hati selalu menghangatkan jika kita hampir menyerah. Tapi tahukah anda bagian tubuh manakah yang berharga? 

Jika kita memilih telinga sebagai bagian tubuh yang berharga maka banyak orang tuli, telinganya tidak dapat digunakan lagi dan tentu saja itu bukan bagian tubuh yang berharga. Kalau tangan gimana? 

Memang tangan biasa digunakan untuk bekerja dan memberi tapi tangan itu bisa patah kapan saja jadi tangan bukan bagian yang berharga dan tentunya tidak dapat digunakan lagi.

Semua anggota tubuh berharga tapi ada bagian tertentu yang paling berharga yaitu Bahu. Karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kita sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. 

Tapi bahu tidak akan pernah rusak ia selalu berdiri kapan pun kita membutuhkannya. Tangisan itu akan reda jika kita sandarkan kepada orang yang ingin memberikan sandaran. Sandaran yang penuh kasih sayang, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain meskipun orang akan melupakan apa yang kita katakan, orang akan melupakan apa yang kita lakukan tapi orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kita membuat mereka berarti.


Baca juga: Lentera Ilmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun