Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Cakep

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog di menjadicontentwriter.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membaca "Orang-Orang Oetimu", Menakar Indonesia

16 Agustus 2019   16:48 Diperbarui: 25 Oktober 2019   14:44 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dengan alasan negara sedang dalam keadaan perang melawan Timor Timur, para korban unimog ini dimakamkan dengan pidato-pidato yang membangkitkan nasionalisme oleh para perwira tentara.

Selain kisah pertikaian dengan Timor Timur, buku ini juga sempat menyinggung orang-orang Tionghoa di Oetimu yang kelabakan mencari tempat persembunyian. Mereka ketakutan karena mendengar berita bahwa para Tionghoa di Jakarta dikejar untuk dibunuh.

"Kalian orang bodoh, selalu terpengaruh dengan masalah orang-orang Jakarta. Orang Jakarta yang kencing dan berak, kalian yang menutup hidung dan menyiram toilet."

Meski di halaman depan Orang-Orang Oetimu terdapat daftar istilah dan singkatan, membaca buku ini tidak membuat saya harus mengintip daftar tersebut. Felix menulis novel tanpa berusaha menjual lokalitas. Dia bertutur apa adanya selayaknya orang-orang tua yang mendongeng di lapo kala hujan.

Indonesia merdeka 74 tahun lalu, tapi rasa-rasanya selalu ada yang tidak beres dan perlu dibereskan sebelum angka tersebut bertambah. Begitulah yang saya pikirkan setelah menghabiskan halaman terakhir buku ini, meski Orang-Orang Oetimu adalah fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun