Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Cakep

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog di menjadicontentwriter.id

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

5 Cara Warga Desa Berdaya

19 Oktober 2018   10:28 Diperbarui: 20 Oktober 2018   06:37 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Field Trip DBA 2018

Sontak, saya merogoh kantong meraih hape.

Tersedianya jaringan internet gratis saya rasa merupakan langkah awal untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Tidak hanya itu, bayangkan jika balai-balai desa di tata seperti warung-warung kopi di mana warga desa dapat bersantai dan berinteraksi di sana.

Menjadi Situs Wisata Warga Kota

Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Di sebuah desa bernama Wangen di Kecamatan Polanharjo, Klaten, terdapat sungai yang di dalamnya mengalir air bersih.  Konon, sungai ini pada mulanya kotor karena sampah warga yang dibuang di sana. Oleh karena inisiatif pemuda yang mencoba membersihkannya dengan cara susur sungai menggunakan ban dalam bekas, hal ini kemudian dikenal sebagai wisata River Tubing Pusur.

Semakin tahun bertambah, semakin tempat ini ramai oleh wisatawan yang datang untuk mencoba aktivitas outdoor ini. Siapa sangka, berawal dari sungai tak terawat, hari ini River Tubing Pusur menjadi ikon tersendiri Desa Wangen.

Aktivitas ini pun dikelola oleh pemuda setempat dengan menarik bayaran sehingga boleh dikata mereka menciptakan sendiri lapangan pekerjaan untuk dirinya.

Saya pun percaya bahwa setiap desa sebenarnya memiliki potensi wisata bagi para warga kota yang sering kebingungan akan liburan ke mana akhir pecan. Toh, jika tidak memiliki situs wisata alam, kenapa tidak mencoba wisata kuliner?

Mengelola Limbah-limbah

Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Desa Kemudo dan Desa Wangen adalah contoh terbaik untuk pengelolaan limbah atau sampah. Dengan berada di bawah naungan BUMDES masyarakat di Kemudo banyak yang memanfaatkan palet tak terpakai menjadi produk kerajinan, misalnya furniture, handycraft, serta souvenir.

Produk-produk ini pun laris ke daerah-daerah seperti Yogyakarta, Solo, hingga Jakarta.

Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Dokumentasi Field Trip DBA 2018
Sementara warga Desa Wangen memanfaatkan limbah plastik menjadi tas ransel, tote bag, tas laptop, pouch, hingga gantungan kunci. Produk-produk ini kemudian dijual kembali melalui distro Desa Wangen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun