Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money

BULOG di Tengah Polemik Impor Beras dan Surplus Produksi

20 Januari 2018   20:29 Diperbarui: 20 Januari 2018   22:01 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution meminta semua pihak berhenti memperdebatkan surplus tidaknya produksi beras. Menurutnya, pemerintah melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk meredam kenaikan harga beras saat ini.

"Jadi tolong tidak usah lagi berdebat, ini (produksi beras) surplus atau defisit. Harganya naik itu saja," ujar Darmin saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/1). Darmin mengatakan, pihaknya tengah mendorong Badan Urusan Logistik (Bulog) mempercepat tender impor beras. Hal tersebut dilakukan agar beras impor segera sampai ke Indonesia (https://www.merdeka.com/uang/menko-darmin-tolong-tidak-usah-berdebat-lagi-soal-impor-beras.html).

Kegaduhan sebenarnya dimulai ketika pemerintah mengumumkan akan mengimpor 500 ribu ton beras khusus dari Vietnam dan Thailand. Ditunjuklah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) bukan BULOG berdasarkan Permendag  No 1/2018. Pada hari yang sama, pemerintah mengubah kebijakan. Menurut Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, pemerintah tetap mengimpor 500 ribu ton namun pengimpornya adalah BULOG bukan PPI. Jenis berasnya pun bukan lagi beras khusus melainkan beras umum.

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Senin 15 Januari 2018. "Yang mengimpor itu BULOG bukan PPI. Salah itu. Sejak jumat saya sudah suruh koreksi itu. Harus BULOG yang mengimpor". Kalla mengatakan impor 500 ribu ton beras dilakukan untuk menambah stok beras BULOG. Tidak boleh kurang di angka 1 juta ton. Saat ini cadangan beras BULOG 930 ribu ton. "pemerintah tidak boleh mengambil risiko stok" (bisnis.tempo).  

Perubahan kebijakan pengimpor oleh pemerintah dari PPI ke BULOG akibat masukan dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Ombudsman RI yang menilai terdapat gejala maladministrasi dalam pengelolaan data stok dan rencana impor. Selain itu, penunjukkan PT PPI sebagai pengimpor beras melanggar Perpres 48/2016 dan Inpres No.5/2015 yang mengatur bahwa institusi yang diberikan tugas impor dalam upaya menjaga stabilitas harga beras adalah Perum BULOG.

Peran BULOG dalam Proses Impor Beras

Walaupun perdebatan impor beras sudah diminta dihentikan, namun polemik yang terjadi ditengah masyarakat terlanjur terjadi. Banyak pihak yang menuding bahwa BULOG lah yang bersalah dalam proses impor beras ini. Ada beberapa argumentasi  yang sempat mengemuka ke publik antara lain pertama;  impor terjadi karena kesalahan BULOG karena tidak bisa menyerap beras yang ada alias pasif, kedua; BULOG menginginkan impor beras karena disinyalir mendapat komisi 20-30 dolar per ton dan ketiga;BULOG sengaja tidak menggelontorkan stocknya besar-besaran agar harga terus melambung.

Ketiga argumentasi tersebut sangat lemah dan tidak berdasar. Hal ini bisa kita lihat, berdasarkan fakta atau bukti lapangan yang ada selama ini.

Argumentasi pertama yang mengatakan BULOG tidak aktif sehingga tidak bisa menyerap beras suangatlah tidak beralasan. Fakta membuktikan bahwa pada tahun 2008 dan 2009 BULOG pernah menyerap gabah beras petani sebanyak 4 juta ton, terbesar sepanjang sejarah. Keadaan inipun terjadi ketika krisis ekonomi global melanda negara-negara dunia dan ancaman krisis terhadap Indonesia sudah di depan mata.  Peristiwa tersebut semakin diperparah dengan harga beras dunia yang tinggi melebihi harga beras domestik.

Selain itu, BULOG juga tergabung dalam Tim Upaya Khusus (UPSUS) Padi Jagung Kedele (PAJALE) serta Serap Gabah Petani (SERGAP) yang terdiri dari Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tujuan dibentuknya tim gabungan ini adalah tidak lain untuk mengoptimalkan penyerapan hasil gabah beras yang telah diproduksi oleh petani. Tim ini juga dibentuk tidak hanya di tingkat pusat, namun sampai tingkat Provinsi dan Kabupaten diseluruh Indonesia.

satker-bulog-petani-babinsa-tni-5a6343f1cf01b4596206f612.jpg
satker-bulog-petani-babinsa-tni-5a6343f1cf01b4596206f612.jpg
Pegawai BULOG bersama tim bahu membahu setiap hari turun ke sawah, untuk membeli gabah beras petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Semua kegiatan ini dilaporkan secara berjenjang dari daerah sampai ke tingkat pusat dan dilakukan evaluasi rutin. Dengan adanya tim yang dibentuk, sangat mustahil jika pegawai BULOG tidak bekerja optimal apalagi sampai menolak membeli gabah beras petani. Karena sudah pasti ketahuan dan pasti akan ada laporannya ke pusat bahkan diliput pemberitaan media nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun