Mohon tunggu...
Julius MartunasSihite
Julius MartunasSihite Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BERBAGI PENGALAMAN DENGAN TULISAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bergerak Berdampak dan Berbuat Kebaikan di Masa Sekarang

29 Januari 2022   09:44 Diperbarui: 29 Januari 2022   09:50 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang berdampak diberbagai dunia.  Penyakit ini disebabkan oleh coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2).  

Virus Corona masuk ke Indonesia di prediksi pada tanggal 2 Maret 2020, Ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara jepang. Sampai tanggal 20 Agustus 2021, Indonesia telah melaporkan 3.950.304 kasus positif. 

Sebagai tanggapan terhadap pandemi, Pemerintah melakukan kebijakan PSBB ( Pembatasan sosia berskala besar) pada tahun 2020, dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat). Fenomena ini memberikan dampak kepada setiap masyarakat di Indonesia ,  baik dibidang psikologis, sosial-ekonomi dan dibidang pendidikan.

Dampak psikologis akibat pandemic covid 19 stres meliputi perubahan konsentrasi, lekas marah, cemas, susah tidur, berkurangnya produktivitas, dan konflik antarpribadi. 

Ketidakpastian, kebingungan, dan keadaan darurat yang diakibatkan oleh virus Corona dapat menjadi stressor bagi banyak orang. Ketidakpastian dalam mengetahui kapanwabah akan berakhir membuat banyak golongan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah bingung memikirkan nasib mereka. 

Kehidupan yang berjalan seperti biasa tanpa adanya mata pencaharian membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Keberadaan virus Corona yang mengancam setiap orang berpeluang menjadi stressor bagi sebagian besar orang, dan dampaknya bisa jadi sama parahnya dengan dampak yang ditimbulkan jika terinfeksi virus Corona itu sendiri  Untuk mengurangi kecemasan di masyarakat, sudah sepatutnya kita melakukan berbagai hal untuk meningkatkan optimisme masyarakat di tengah pandemi ini. 

Masyarakat yang masih mampu mencukupi kebutuhan hidupnya banyak yang meningkatkan kepeduliannya dengan berkontribusi untuk membantu golongan yang  tidak mampu dengan cara melakukan penggalangan dana, melakukan donasi. 

Ada juga kelompok-kelompok lain yang membantu menjahitkan APD untuk tenaga kesehatan serta memproduksi masker dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada orang-orang yang masih harus bekerja di luar. 

Karena adanya virus Corona ini, masyarakat juga menjadi lebih peduli dan menjalankan pola hidup yang sehat. Hal-hal tersebut merupakan sebagian kecil upaya pertahanan diri yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari infeksi COVID-19.

 Selain itu berdampak di bidang sosial-ekonomi , yang mencakup ketahanan ekonomi keluarga layaknya mata rantai yang saling terhubung, namun jika salah satu terputus maka semuanya akan pupus. 

Angka kemiskinan dan angka pengangguran semakin meningkat, yang kaya hanya berkurang hartanya sedikit tapi bagaimana buat yang miskin??? Menunggu bukan menjadi kepastian akan berakhirnya corona malah melahirkan kecemasan dan kegelisahan. Banyak masyarakat keluar rumah demi mencukupi perekonomiannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun