Jika ada yang bertanya kepada saya, "Apakah ada wisata yang lebih indah daripada Danau Toba?" Maka jawaban saya tidak ada! Danau Toba keindahannya sangat luar biasa. Sampai dengan hari ini, Danau Toba merupakan salah satu list tempat wisata yang ingin saya kunjungi untuk kedua kalinya.
Dulu sewaktu saya masih SMA, saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Danau Toba, karena sekolah saya saat itu mengadakan acara perpisahan disana.Â
Itu adalah kabar bahagia yang sangat saya syukuri, karena untuk bisa ke Danau Toba pada waktu itu, saya belum punya cukup uang. Untungnya, kesempatan itu datang dan saya pun tak mau melewatkannya.
Beginilah kisahnya~
Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Toba. Toba adalah seorang yatim piatu. Untuk dapat bertahan hidup, ia bekerja sebagai petani dan hampir setiap hari ia mencari ikan disungai yang dekat dengan rumahnya.Â
Hingga pada suatu hari, saat Toba memancing ikan disungai, ia mendapatkan seekor ikan mas yang ukuran besar, beda dari ikan yang biasanya ia dapatkan sebelumnya. Melihat sisik ikan yang begitu cantik dan berkilau, Toba langsung membawanya pulang dan memutuskan untuk memelihara ikan mas tersebut.
Sesampainya dirumah, Toba kaget. Ia kaget karena tiba-tiba saja ikan mas itu berubah wujud menjadi sosok perempuan yang berwajah cantik. Melihat kecantikan perempuan itu, Toba pun jatuh cinta dan meminta perempuan tersebut untuk menjadi istrinya. Perempuan itu mengiyakan permintaan Toba namun dengan 1 syarat, Toba harus berjanji kepadanya untuk merahasiakan asal-usulnya pada siapapun. Toba setuju, dan mereka pun akhirnya menikah.
Setelah bertahun-tahun menikah, hubungan mereka makin harmonis. Namun, pada suatu hari anak mereka yang bernama Samosir disuruh ibunya untuk mengantar bekal siang untuk suaminya si Toba diladang.Â
Sebelum bekal itu sampai ke tangan Toba, ditengah perjalanan Samosir menyantap habis bekal ayahnya karena merasa sangat lapar dan tak dapat menahan perutnya yang belum diisi sama sekali sebelum berangkat ke ladang.
Setelah bekal itu habis, Samosir tetap pergi ke ladang menjumpai ayahnya. Sesampainya di ladang, Samosir mengatakan pada ayahnya bahwa bekal yang dititipkan kepadanya sudah habis.Â