Mohon tunggu...
Julita Manurung
Julita Manurung Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Sistem Informasi Universitas STMIK Triguna Dharma

Saya hobi nonton, hobi makan. Pokoknya hobi yang membuat batin saya bahagia itu udah pasti.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Rindu Saja yang Berat, Namun Ada yang Lebih Berat, yakni Memendam Rasa

20 Mei 2019   14:14 Diperbarui: 21 Mei 2019   09:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/BkXrup5nYbg/

Kali ini aku terjebak di antara dilema, dirimu atau perasaanku.Mungkin kisah cinta ini sudah terlalu klise dan membosankan.Tapi aku sungguh menaruh hati kepadamu, laki-laki yang entah mengerti atau hanya sekedar gemar memuji.

Malam semakin larut. Langit gelap tanpa bintang. Mataku masih terpaku menatap layar handphoneku. Menikmati senyum dari foto seseorang yang kusimpan didalam memori handphoneku.

Tring,,, tiba-tiba saja ada chat masuk. Aku melihatnya sambil senyum-senyum sendiri. Ya itu karena pesan darimu.

"Kamu sudah siap tugas agama yang tentang konsep alkitab itu?"
"Sudah", jawabku dengan singkat.
"Kalo sudah siap, fotokan dong, aku mau lihat. Aku malas banget searching di internet karena waktu udah mepet. Aku takut gak sempat ngerjainnya."

"Yasudah, sebentar ya aku ambil bukuku dulu."

"Okedeh."

Setelah itu kufotokan semua tugas agamaku padanya. Terimakasih banyak ya Julita, kamu selalu baik padaku. Kamu malam minggu besok kemana? Kita jalan yuk! Ya, dia selalu mengajakku jalan setiap kali setelah aku membantunya. Ia katakan, bahwa itu sebagai tanda terima kasih. Tapi menurutku berlebihan, karena aku hanya membantunya dalam hal kecil.

Hampir setiap hari aku selalu bersamanya, tapi sekarang rasanya sudah berbeda. Ia sudah memiliki kekasih dan aku takut mendekatinya. Akupun menjauhinya tapi aku rasa ia sama sekali tak peduli akan hal itu. Karena aku tahu dia tak pernah punya rasa padaku. Mungkin aku hanya dapat mencintai dalam diam.

Nah, sudah tahu kan sekarang, bahwa ada yang lebih berat dari rindu. Kalau rindu dengan seseorang, kan kita bisa menemuinya. Dan, kelarlah sudah kerinduan itu. Tapi, jika memendam rasa bagaimana? Wah, kalau memendam rasa dengan seseorang, pasti aku yakin banget; bahwa kita tidak semuanya berani untuk menyatakannya. Apalagi jika yang memendam perasaan itu adalah perempuan, yakni seperti diriku. Daripada mengungkapkannya dan akhirnya ditolak, lebih baik ditulisin aja guys, dan dikirim ke artikel Kompasiana. Siapa tahu, suatu saat nanti, orang yang kamu suka bakal baca tulisan darimu. Bahkan, berkat tulisanmu ini, dia menjadi tertarik dan jatuh cinta padamu.

Eh, kok adminnya jadi mengkhayalnya jauh banget ya!!! Tapi gak apa-apa kok, kalau mau mengkhyal seperti admin. Toh, tiap orang bisa bermimpi sesuka hati kan, asalkan jangan terlalu berlebihan sih! Takutnya, kalau gak sesuai sama kenyataan, kan jadi sakit hati sendiri.

Sudah-sudah, jangan galau-galau mikirin si dia. Belajar aja yang bagus, kejar mimpimu dan tingkatkan kualitas dirimu. Yakini saja, kalau jodoh gak akan jauh-jauh. Kalau gak dibumi, ya di surga ketemunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun